Page 17 - DPJ23 Gabung_Neat
P. 17
Acara 2
Interpretasi Visual Citra Satelit
A. Teori :
Dalam teknologi penginderaan jauh, citra satelit lebih populer dan lebih sering
dimanfaatkan untuk berbagai analisis keruangan dibanding foto udara. Perekaman data
yang dilakukan menggunakan satelit dinilai lebih fleksibel dan lebih praktis dibanding
perekaman secara fotografik menggunakan kamera. Citra satelit adalah suatu citra
(imagery) nonfotografik yang direkam menggunakan sistem satelit. Energi yang
digunakan pada sitem satelit berupa energi elektromagnetik pada spektrum tampak (0,4-
0,7 µm), spektrum ultraviolet (0,1-0,4 µm), spektrum inframerah (0,7-1,5 µm), spektrum
3
3
6
inframerah termal (3,5-30 µm), gelombang mikro (10 -10 µm), dan radar (8,3x10 µm).
Citra satelit diperoleh melalui scanning (penyiaman) secara parsial melalui
proses elektronik pada ketinggian tertentu, yaitu : 1) Low Earth Orbit (LEO) 200-3000
km di atas permukaan bumi, dengan kecepatan putar 27.000 km/jam untuk mengitari
bumi dengan waktu 90 menit; 2) Medium Earth Orbit (MEO) 6000-12000 km di atas
permukaan bumi dengan kecepatan putar 19.000 km/jam untuk mengitari bumi dengan
waktu 5-12 jam; dan 3) High Earth Orbit (HEO) di atas 36000 km di atas permukaan
bumi sebagai satelit geostasioner (periode orbit 23 jam 56 menit 4,09 detik). Satelit yang
termasuk LEO dan MEO digolongkan sebagai satelit mobile sun-synchronous. Semakin
tinggi kedudukan satelit, data permukaan bumi yang terekam semakin luas.
Gambar 2. Ketinggian orbit satelit pada berbagai zona atmosfer.
14