Page 34 - UKBM PAI X Genap 2021
P. 34

B.  Kedudukan Hadis sebagai sumber hukum Islam

                1.  Perhatikan Terjemah ayat al-Qur’an dan hadis berikut ini :
                    a.  QS. An-Nisa’ [4]: 59,
                        “ Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu.
                        kemudian  jika  kamu  berlainan  pendapat  tentang  sesuatu,  Maka  kembalikanlah ia  kepada  Allah  (al-
                        Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang
                        demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.”
                    b.  QS. An-Nisa’ [4] : 80,
                       “ Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, Sesungguhnya ia telah mentaati Allah. dan Barangsiapa yang
                       berp aling (dari ketaatan itu), Maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka.”
                    c.  Hadis riwayat Abu Dwaud dan Ibnu Majah, yang artinya ;
                        (Rasul bertanya), bagaimana kamu akan menetapkan hukum bila  dihadapkan padamu sesuatu yang
                        memerlukan penetapan hukum? Mu’az menjawab: saya akan menetapkannya dengan kitab Allah. Lalu
                        Rasul  bertanya;  seandainya  kamu  tidak    mendapatkannya    dalam  kitab  Allah,  Mu’az  menjawab:
                        denganSunnah Rasulullah. Rasul bertanya lagi, seandainya kamu tidak mendapatkannya dalam kitab
                        Allah dan juga tidak dalam Sunnah Rasul, Mu’az menjawab: saya akan berijtihad dengan pendapat saya
                        sendiri. Maka Rasulullah menepuk- nepuk belakangan Mu’az seraya mengatakan “segala puji bagi Allah
                        yang telah menyelaraskan utusan seorang Rasul dengan sesuatu yang Rasul kehendaki.”
                    d.  Hadis riwayat Abu Dawud dan Ibn Majah, yang artinya;
                       “Wajib bagi sekalian berpegang teguh dengan Sunnahku dan Sunnah Khulafa ar-Rasyidin (khalifah yang
                       mendapat petunjuk), berpegang teguhlah kamu sekalian dengannya’.
                    Setelah anda membaca terjemah ayat dan hadis hadis di atas, jika dikaitkan dengan kedudukan hadis dalam
                    hukum Islam, apa yang bisa anda simpulkan dari terjemah ketiga ayat al-Qur’an dan kedua hadis tersebut ?











               2.  Perhatikan dan Pahami Pernyataan berikut ini :
                    Penempatan hadis sebagai sumber pokok ajaran setelah Al-Qur’an didasarkan atas argumen bahwa antara
                    Al-Qur’an  dan  hadis  terdapat  perbedaan  ditinjau  dari  segi  redaksi  dan  cara  penyampaian  atau  cara
                    penerimaannya.

                                                                            Kedua, Ditinjau dari segi
                       Pertama, Ditinjau dari segi redaksi.
                                                                         penyampaian dan penerimaan
                     Diyakini  bahwa al-Qur’an  adalah wahyu  Allah     Hadis  yang  pada  umumnya  disampaikan    melalui
                     Swt.  yang  disusun  langsung  redaksinya  oleh   hafalan  orang-perorang  (sahabat)  dengan  tanpa
                     Allah  Swt  sedang    malaikat  Jibril  as.  sekedar   tulisan.  Hal  ini  karena  Nabi  Saw  melarang
                     penyampai  wahyu  tersebut  kepada  Nabi  Saw.   menulisnya, kecuali wahyu Allah Swt. Oleh sebab itu
                     Dengan  tanpa  perubahan  sedikitpun  wahyu   hanya  didapati  redaksi  hadis/sunnah  yang  nampak
                     tersebut  disampaikan  Nabi  Saw.,  kepada   berbeda  satu  dengan  yang  lain  walau  makna  yang
                     umatnya  yang  terlebih  dahulu  ditulis  oleh   dimunculkan sama. Di samping itu para ulama’ ahli
                     sekretaris beliau yang khusus ditugasi menulis    hadis (mu addiṡīn) walau hadis ada yang menulisnya
                     dengan      disaksikan      oleh   beberapa  tetapi  hafalan  andalan  utama  mereka.  Dalam
                                   sahabat   untuk    menjaga     sejarahnya  hadis/sunnah,  baru  mulai  ditulis  dan
                     kemurnian  wahyu  Allah  Swt.  tersebut.     dikumpulkan  untuk  diuji  dan  diteliti  tingkat
                     sekaligus  dihafal  oleh  para  sahabat  yang   kehandalan hadis sebagai dasar produk hukum baru
                     mempunyai  kemampuan  hafalan  yang  luar    dimulai  satu  abad  setelah  Nabi  Saw.  wafat.  Oleh
                     biasa  dengan  restu  Nabi  Saw.,  kemudian   karena  hadis/sunnah  dari  aspek  redaksinya
                     disampaikan   secara   mutawatir   (melalui   merupakan  hasil  dari  hafalan  sahabat  dan  tabi’in,
                     sejumlah  orang  dinilai  mustahil  mereka   maka  otentisitasnya  adalah  ẓanny  yaitu  atas
                     berbohong).  Atas  dasar  ini  al-Qur’an  dinilai   sangkaan  tertentu  tergantung  dari  tingkat  hafalan
                     qaṭ’iy (mempunyai nilai ketetapan yang otentik   para  sahabat  dan  tabi’in.  Dan  wajar  bila  posisinya
                     tanpa  ada perubahan                         ditempatkan di bawah
                     sedikitpun).                                 Hadis sebagai sumber pokok ajaran Islam.






                                                                                                                   22
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39