Page 11 - e-book Whole language FIX
P. 11

P E R M A I N A N   S E R U
      MEMBACA NYARING


    Bacalah cerita berikut ini dengan nyaring secara bergantian!




       Hari  ini  adalah  hari  kedua  Ahmad  berpuasa  di  bulan  Ramadhan.  Di  kejauhan,  terlihat
       Stanley  baru  pulang  dari  gereja.  Bukannya  langsung  masuk  rumahnya  Stanley  malah
       menemui Ahmad.

       “Main basket, yuk!” ajaknya penuh semangat.
       “Gimana kalau main yang lain aja,” jawab Ahmad.

       “Oh, kamu lagi puasa, ya?” tanya Stanley. Ahmad mengangguk.
        “Haiii! Kalian ngapain? Kok bengong?”
        Eh, itu Wayan! Dia menghampiri Ahmad dan Stanley.

       “Dari mana kamu?” tanya Stanley.
       Oh, aku dari pasar beli ini,” katanya sambil menunjukkan

       bungkusan buah segar.
       “
       Wayan beragama Hindu. Setiap hari dia memerlukan bunga segar untuk beribadah.

       “Tadinya  aku  mau  ngajak  Ahmad  main  basket,  tapi  Ahmad  lagi  puasa,”  jelas  Stanley
       kepada Wayan.







       “Oh, kalau gitu mainnya sama aku aja. Nggak usah sama Ahmad, hihihi.”

       Ahmad langsung cemberut. “Huuuuuu! Gitu ya?”
       Stanley  dan  Wayan  tergelak.  Wayan  memang  suka  bercanda.  Dia  sebenarnya  hanya

       bermaksud menggoda Ahmad.
       “Eh,  iya.  Aku  baru  ingat  aku  punya  sesuatu  yang  seru.  Tunggu  sebentar  yaaaa,  “Wayan

       berlari ke rumahnya Ahmad dan Stanley penasaran sekali.
       Tak  Berapa  lama,  “Taraaaa!”  Wayan  menyodorkan  satu  kotak  permainan.  Ahmad  dan

       Stanley  jadi  tertarik.  “Kemarin  aku  dapat  oleh-oleh  dari  Om  Andi  di  Surabaya.  Dia  jago
       sekali  bikin  board  game  ini  adalah  salah  satu  board  game  buatannya,”  jelas  Wayan
       bersemangat.

       “Waaaah, keren banget, ya!” seru Ahmad. Stanley tak sabar membuka kotak dan membaca
       beberapa kartu.

       Wayan menjelaskan aturan mainnya. “Gampang, kok. Lagian, kalau main ini, kamu nggak
       bakal capek. Iya, kan?” katanya kepada Ahmad. Ahmad, Sherly, dan Wayan asyik bermain

       bersama. Ternyata, bermain board game sungguh seru.
       Waktu pun berlalu. Terdengar suara adzan Zuhur di musala. “Eh, udah dulu ya mainnya.

       Lanjut besok. Aku mau salat dulu.”



                                                                                                                 3
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16