Page 265 - MODUL 12 MIPA
P. 265

Masing-masing sentriol memancarkan serabut-serabut berupa filamen yang disebut benang
             gelendong pembelahan (benang spindle), yang menghubungkan sentriol satu dengan lain. Membran
             inti yang masih tampak pada profase awal kemudian segera terpecah-pecah.
             Butiran  kromatin  memanjang  menjadi  benang  kromatin.  Benang  kromatin  kemudian  memendek
             dan menebal menjadi kromosom, dengan bagian yang menggenting disebut sentromer.
                Sentromer  adalah  bagian  kromosom  yang  tidak  bisa  menyerap  zat  warna.  Masing-masing
             sentromer  mengandung  kinetokor,  yaitu  tempat  mikrotubulus  terikat.  Selanjutnya  kromosom
             berduplikasi  membujur  menjadi  dua  bagian  yang  masing-masing  disebut  kromatid.  Bersamaan
             dengan itu, anak inti (nukleolus) mengecil dan tidak tampak atau menghilang.
                Dengan demikian, kromatid benang spindle meluas keluar ke segala arah, disebut sebagai aster.
             Di akhir pofase, selubung inti sel pecah dan setiap kromatid melekat di beberapa benang spindle di
             kinektor.  Kromosom  duplikat  lalu  meninggalkan  daerah  kutub  dan  berjajar  di  ekuator.  Pada  sel
             tumbuhan yang tidak mempunyai sentriol, benang gelendong pembelahan ini terbentuk  di  antara
             dua titik yang disebut titik kutub.
             b.  Metafase
                Kromatin yang telah menjadi kromosom berkumpul di ekuator nukleus, nukleolus kemudian
             pecah menjadi butiran.
             c.  Anafase
                Bagian yang paling cepat di mana sel ditarik ke dua badan kutub oleh dua sentriol.
             d.  Telofase
                Akhir pembelahan di mana sel menjadi dua dan memisah bersama terbaginya organel-organel
             sel yang kemudian terjadi sitokinesis (pembelahan sitoplasma) pada tahap tersebut.
             e.  Interfase
                Fase ini merupakan fase antara yang merupakan periode antaramitosis yang satu dengan yang
             lain. fase ini bukanlah fase istirahat, melainkan fase di mana metabolisme sel giat dilakukan. Pada
             fase interfase, sel akan mengalami tiga tahapan yaitu Fase Pertumbuhan Primer (Gap 1 atau G1),
             Fase Sintesis (S) dan Fase Pertumbuhan Sekunder (Gap 2 atau G2).
             2.  Pembelahan Meiosis
                Pembelahan  meiosis  hanya  terjadi  pada  organ  kelamin,  pembelahan  meiosis  berfungsi
             menghasilkan sel gamet (sel telur dan sel sperma). Melalui pembelahan ini akan dihasilkan sel anak
             yang  mempunyai  kromosom  setengah  dari  kromosom  sel  induk.  Pembelahan  meiosis  adalah
             pembelahan sel  yang menghasilkan 4 sel  anakan yang masing-masing  sel  memiliki separuh dari
             jumlah kromosom sel induk.
                Jumlah  kromosom  yang  dimiliki  oleh  sel  anakan  adalah  n  atau  disebut  haploid.  Maka,
             pembelahan sel meiosis disebut sebagai pembelahan reduksi. Fase-fase pembelahan meiosis mirip
             dengan  fase-fase  pembelahan  mitosis.  Pembelahan  meiosis  berlangsung  dalam  2  tingkat,  yaitu
             meiosis I dan meiosis II.
             a.  Fase Meiosis I
                Fase ini dimulai setelah replikasi kromosom induk untuk menghasilkan kromatid yang identik
             pada fase S. Pada awal profase I, kromosom memendek, menebal, dan berduplikasi.
             Kemudian pada pertengahan profase I, sentrosom bergerak ke kutub yang berlawanan. Kromosom
             juga  melakukan  pindah  silang  atau  crossing  over.  Di  akhir  profase  I,  ujung  benang  gelendong
             melekat ke kedua kinetokor. Pada profase I juga terjadi berbagai tahapan, yaitu leptoten, zigoten,
             pakiten, diploten, dan diakinesis.
                    Leptoten  adalah  proses  ketika  benang-benang  kromatin  memendek  dan  menebal
             membentuk kromosom homolog. Zigoten terjadi ketika kromosom homolog saling berdekatan dan
             berpasangan.  Tahap  selanjutnya  adalah  pakiten,  yaitu  terjadinya  penggandaan  atau  replikasi
             kromosom.  Kemudian,  terjadi  diploten  atau  pindah  silang  dan  tempat  persilangan  antara  kedua
             lengan kromosom yang disebut kiasma. Terakhir adalah tahapan diakinesis, yaitu ketika benang-
             benang gelendong atau spindel terbentuk.
             b.  Fase Meiosis II



                                                                         Modul Biologi 12| 248
   260   261   262   263   264   265   266   267   268   269   270