Page 28 - MODUL 12 MIPA
P. 28
Islam datang ke Nusantara ketika pengaruh Hindu dan Budha masih kuat. Kala itu
Majapahit masih menguasai sebagian besar wilayah yang kini termasuk wilayah
Nusantara. Masyarakat Nusantara berkenalan dengan agama dan kebudayaan Islam
melalui jalur perdagangan. Sama seperti ketika berkenalan dengan agama Hindu dan
Budha. Melalui aktifitas niaga, masyarakat Nusantara yang sudah mengenal Hindu
Budha lambat laun mengenal ajaran Islam. Persebaran Islam ini pertama kali terjadi
pada masyarakat di pesisir laut yang lebih terbuka terhadap budaya asing. Setelah itu,
barulah Islam menyebar ke daerah pedalaman dan pegunungan melalui aktifitas
ekonomi, pendidikan, dan politik. Proses masuknya agama Islam ke Nusantara tidak
berlangsung secara revolusioner, cepat, dan tunggal, tetapi berevolusi, lambat-laun,
dan sangat beragam. Dan dalam perkembangan selanjutnya bermunculan banyak
kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara seperti Samudera Pasai dan kerajaankerajaan
Islam lainnya. Sebelum abad ke-19, perlawanan terhadap penjajah Belanda yang
dipimpin oleh raja-raja Islam dan para ulama masih bersifat lokal sehingga dapat
dipatahkan oleh kaum penjajah. Baru pada awal abad ke-19, gerakan perlawanan
terhadap kaum penjajah lebih terorganisasi. Semua berjuang bersama demi
tercapainya tujuan utama, kemerdekaan Indonesia. Para ulama memiliki peran yang
sangat penting dalam mendorong umat Islam untuk berpartisipasi dalam perjuangan
pada masa perang untuk meraih kemerdekaan. Para ulama adalah orang Islam yang
mendalami ilmu agama. Mereka menjadi tempat bertanya, dan sekaligus menjadi
panutan umat.
Modul PABP 12 | 23