Page 6 - Sejarah Islam Riau Rom B.pmd
P. 6

Kata Pengantar

            tersebut dikhawatirkan lambat laun akan mengalami kehancuran
            akibat usia, cuaca dan lain sebagainya. Oleh karena itu, sebelum
            bukti kesejarahan tersebut tidak berfungsi lagi dan tidak berdaya
            guna, maka dilakukan penggalian yang mendalam terhadap
            peninggalan sejarah. Kemudian diwujudkan menjadi sebuah
            buku yang dapat dibaca oleh seluruh lapisan masyarakat. Artinya,
            mumpung sumber sejarah Islam Riau masih dapat ditemukan,
            maka sumber tersebut dimanfaatkan untuk pengembangan
            keilmuan terutama ilmu–ilmu sosial yang berkaitan dengan
            ketokohan para ulama di daerah-daerah.
                 Untuk mengetahui proses masuknya Islam di Riau tentunya
            tidak terlepas dari proses perdagangan yang telah lama terjadi
            di Nusantara ini dimana tanah dan bumi Nusantara memiliki
            daya tarik bagi para pedagang tersebut. Para pedagang memburu
            hasil bumi Nusantara termasuk Riau yang berada di perairan
            Selat Melaka. Sebagaimana yang diketahui bahwa Selat Melaka
            merupakan pelabuhan internasional pada masa itu. Dengan
            demikian kedatangan para pedagang tersebut khususnya
            pedagang yang berasal dari Timur Tengah membawa perubahan
            bagi masyarakat yang didatanginya karena di samping berda-
            gang, mereka juga mengenalkan dan mengembangkan agama
            Islam di wilayah yang mereka kunjungi. Bahkan mereka juga
            melakukan hubungan kekerabatan dengan penduduk setempat
            sehingga terbentuk komunitas-komunitas baru.

                 Kehadiran buku ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan
            dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ucapkan terimakasih
            yang tiada terhingga kepada semua pihak yang tidak dapat penulis
            sebutkan satu persatunamanya. Dalam kesempatan ini, pengharga-
            an yang tiada terhingga penulis persembahkan buat ayahanda Anis
            Idris, ibunda Roslaima, suami tercinta Syahbirin Syah dan dua
            ananda terakhir yang sedang menuntut ilmu di sekolahnya masing-

                                                                        v
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11