Page 3 - Copy of Climate change_20250410_151237_0000_Neat
P. 3
L I T E R A S I
S E J A R A H P E R U B A H A N
I K L I M
Theophrastus adalah murid dari Aristoteles yang
berasal dari Yunani, dianggap sebagai tokoh yang
pertama kali menemukan siklus perubahan iklim. Hal
ini diakui oleh American Institute of Physics.
Theophrastus melakukan penelitian yang
menghasilkan spekulasi bahwa tanah rawa yang
dikeringkan menyebabkan tanah yang lainnya
mengalami dampak. Pendapat lainnya yaitu, hutan
yang gundul mengakibatkan suhu bumi naik. Hal ini
mengakibatkan tutupan awan di suatu daerah, serta
menyebabkan curah hujan menurun dan suhu bumi
meningkat. Setelah tiga dekade berlalu dari hasil
penelitian Theophrastus, masuklah pada suatu zona
yang dinamakan era industri. Pada saat itu Svante
Arrhenius mengemukakan bahwa hasil dari
pembakaran batu bara mengakibatkan peningkatan
jumlah karbon dioksida di udara. Pada tahun 1957,
Charles Keeling seorang ilmuwan dari Amerika Serikat
memulai penelitiannya mengenai jumlah konsentrasi
karbon dioksida yang ada di atmosfer bumi. Pada
tahun 1997, istilah global warming atau pemanasan
global mulai dipopulerkan oleh Wallace Smith
Broecker. Ia berpendapat, bahwa hasil dari
pembakaran fosil, dapat menghancurkan bumi secara
perlahan.
R A W A T B U M I , R A W A T K E H I D U P A N K I T A !

