Page 15 - BISMILLAH E-MODUL ROSA SINTIA 1
P. 15
Bapak sudah berada di tepi rawa waktu itu.
Saya kuatir Bapak akan jatuh. Tadi saya berjaga-jaga dan
menyiapkan tambang karena saya kuatir Bapak asyik memandang
lukisan dan terperosok ke dalam rawa!” kata Mumu.
Mumu, si pelayan setia mendapat hadiah dan kembali bekerja pada
Pak Saiful.
Kasih sayang seorang anak pada anjingnya, kasih sayang seorang
pelayan pada majikannya membuat Pak Saiful makin menyadari arti
kasih sayang.
Dan sebagai rasa syukur, Pak Saiful memberikan hasil penjualan
lukisan itu pada panti asuhan.
Sumber: Ruangguru.com
b. Kaidah Kebahasaan
Di dalam sebuah karangan terdapat sebuah kaidah kebahasaan agar
mempermudah pengarang menyusun sebuah cerpen.
Kaidah kebahasaan teks cerpen adalah penggunaan, pemilihan, serta penempatan kata
yang sering dipakai dalam membangun frasa dan kalimat untuk membentuk sebuah
rangkaian cerita.
Kaidah kebahasaan teks cerpen adalah sebagai berikut:
Penggunaan kata keterangan
Di dalam cerpen terdapat penggunaan kaidah kebahasaan yang berfungsi untuk
mendeskripsikan latar tempat dan waktu. Pasti kamu akan menemukan beberapa
kata-kata keterangan untuk menggambarkan latar tersebut.
Penggunaan kalimat langsung dan tidak langsung
Seorang penulis cerpen harus ahli menggunakan dua jenis kata ini, penerapannya
yang sering kita lihat berguna untuk membangun percakapan dalam cerpen.
Kalimat langsung adalah kalimat yang berasal dari ungkapan tanpa adanya
perantara dan tanpa merubah pesan yang diutarakan, pada kalimat langsung selalu
ditandai dengan penggunaan tanda (“…”).
Contoh: “Kerjakan tugas ini sekarang!” perintah atasannya. “Besok akan dibahas
dalam rapat”.
15