Page 34 - Sistem Sirkulasi Pada Manusia
P. 34

C. Golongan Darah




                      Golongan darah adalah klasifikasi darah suatu individu berdasarkan

               ada atau tidak adanya zat antigen warisan pada permukaan membran sel

               darah merah. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan jenis karbohidrat

               dan protein pada permukaan membran sel darah merah tersebut. Antigen

               dapat  berupa  protein,  polisakarida  atau  molekul  lainya,  yang  dapat

               merangsang  tubuh  untuk  menghasilkan  antibodi  dalam  plasma  darah.


               Reaksi  antigen  dengan  antibodi  dapat  menyebabkan  aglutinasi

               (penggumpalan) sel darah merah, maka antigen tersebut juga aglutinogen,

               sedangkan  antibodi  disebut  juga  aglutinin.  Di    dunia  ini  sebenarnya

               ditemukan  Sekitar  46  jenis  antigen,  tetapi  yang  sangat  dikenal  hanya

               antigen  ABO  dan  Rh  (rhesus).  Penyebaran  golongan  darah  di  dunia


               bervariasi, bergantung pada populasi atau ras, misalnya sekitar 40 – 45%

                                                                     -
               bangsa  Eropa  memiliki  golongan  darah  Rh   (rhesus  negatif),  sedangkan
                                                                   -
               bangsa Indonesia hampir 100% memiliki Rh (rhesus positif) atau kurang dari
                                        -
               1% yang memiliki Rh  (rhesus negatif).





               1. Penggolongan Darah Sistem ABO


                      Penggolongan darah sistem ABO ditemukan oleh ilmuwan Austria

               bernama Karl Landsteiner pada tahun 1930. Penggolongan darah sistem

               ABO dilakukan berdasarkan ada atau tidak adanya antigen (aglutinogen)

               tipe A dan tipe B pada permukaan eritrosit, serta antibodi (aglurinin) tipe α

               (anti-A) dan tipe β (anti-B) di dalam plasma darahnya. Penggolongan darah


               sistem ABO dapat dilihat pada tabel 5.1.








                                                           21
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39