Page 4 - PDGK4107_Pendahuluan
P. 4
4
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SD
Pembelajaran sains atau pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA) merupakan salah satu bagian pembelajaran yang
berfokus pada penjelasan fenomena-fenomena yang terjadi di
alam semesta. Menurut Subiantoro (2010) sebagai suatu bangun
ilmu, sains atau ilmu pengetahuan alam terbentuk dari interrelasi
antara sikap dan proses sains, penyelidikan fenomena alam, dan
produk keilmuan. Hubungan interrelasi ini bersifat siklik dan
saling mempengaruhi satu sama lain. Suatu produk keilmuan
sains memerlukan waktu yang lama untuk dihasilkan. Ilmuwan
telah melalui sebuah proses yang sangat panjang untuk dapat
merumuskan suatu konsep, teori, atau hukum yang dapat
diterima dan digunakan sepanjang masa. Proses itu bukanlah
proses yang sekali jadi, linier, tapi merupakan proses yang terus-
menerus, siklik, dan didukung sikap mental yang kuat untuk
menemukan dan menghasilkan suatu bentuk pengetahuan yang
kelak berguna bagi masyarakat. Perpaduan proses dan sikap
ilmiah inilah makna penyelidikan fenomena alam menjadi nyata
dalam bentuk produk-produk sains yang dihasilkan. Menurut
Suparno (2001) tingkat perkembangan siswa SD kelas 4 dan 5
berada pada tahapan opersi kongrit. Dimana siswa sudah mampu
mengembangkan pemikiran yang logis untuk memecahkan
masalah dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini bisa dijadikan
acuan bahwa praktikum itu dapat mempermudah guru dalam
menanamkan konsep pada siswa, memahamkan materi, dan
membuktikan teori secara nyata. Tidak hanya itu praktikum
dapat mengembangkan ketrampilan dasar, membangkitkan
motivasi siswa, wahana dasar belajar ilmiah, serta mampu
menggali kreatifitas siswa.
KIT IPA
Alat peraga KIT Ilmu Pengetahuan Alam adalah kotak
yang berisi alat-alat Ilmu Pengetahuan Alam. Seperangkat
peralatan Ilmu Pengetahuan Alam tersebut mengarah pada
kegiatan yang berkesinambungan atau berkelanjutan. Peralatan