Page 36 - Ebook Rayhan Jamilah fixeddd
P. 36
Kesetimbangan kimia adalah keadaan dimana suatu reaksi bolak balik berlangsung
secara terus menerus tetapi tidak ada perubahan yang dapat diamati. Pada
pembahasan materi kesetimbangan sebelumnya, perhatian kita difokuskan pada
kesetimbangan yang mencakup molekul-molekul, terutama pada sistem
kesetimbangan gas. Selain hal tersebut, kita juga perlu memahami konsep
kesetimbangan yang berhubungan dengan reaksi-reaksi yang terjadi dalam larutan,
yaitu yang menyangkut ion-ion. Kesetimbangan dalam larutan telah kita pelajari dalam
penentuan pH asam lemah dan basa lemah pada bahasan sebelumnya.
Kesetimbangan dalam larutan dibagi menjadi dua, yaitu kesetimbangan disosiasi
dan kesetimbangan kelarutan. Kesetimbangan disosiasi terjadi pada reaksi penguraian
suatu molekul menjadi ion-ionnya membentuk suatu kesetimbangan. Kesetimbangan
ini terjadi pada larutan asam lemah, basa lemah, larutan penyangga, dan hidrolisis
garam. Kesetimbangan kelarutan terjadi pada larutan jenuh zat-zat elektrolit padat
yang dilarutkan dalam air.
Dalam bab ini akan dibahas tiga jenis kesetimbangan ion, yaitu larutan
penyangga, hidrolisis garam, dan kesetimbangan dalam larutan jenuh garam atau
basa yang sedikit larut.
A. LARUTAN PENYANGGA
1. Pengertian larutan penyangga
(larutan buffer)
Larutan penyangga atau
larutan buffer adalah larutan
yang dapat mempertahankan
pH tertentu terhadap usaha
mengubah pH, seperti
penambahan asam, basa,
ataupun pengenceran.
Dengan kata lain pH
larutan penyangga tidak akan berubah walaupun pada
larutan tersebut ditambahkan sedikit asam kuat, basa kuat
atau larutan tersebut diencerkan.
Dalam berbagai aktifitas yang melibatkan reaksi-
reaksi dalam larutan seringkali diperlukan pH yang
harganya tetap. Misalnya kita memerlukan suatu larutan
dengan pH = 4 selama melakukan percobaan, dan pH-
nya tidak berubah-ubah.
Cairan dalam tubuh kita juga pH-nya harus tetap
dijaga, yaitu pada harga 7,4. apabila pH-nya berubah
misalnya kurang dari 7,0 atau lebih dari 7,8, hal tersebut
akan sangat membahyakan bagi tubuh kita bahkan dapat
menyebabkan kematian. Oleh karena itu, cairan dalam
tubuh kita harus memiliki sifat sebagai larutan penyangga
sehingga dapat mempertahankan pH cairan tubuh
walaupun tubuh kita menerima berbagai penambahan,
misalnya zat yang mengandung asam atau basa.
30