Page 46 - Neurosains Spiritual Hubungan Manusia, Alam dan Tuhan
P. 46

Selain faktor eksternal itu, ada faktor internal yang dapat meme-
              ngaruhi otak dengan jalur langsung tanpa perantara. Faktor itu adalah
              pikiran manusia sendiri. ‘Pikiran mengubah otak’ adalah bidang riset
              yang terutama menjadi bahan kajian tentang neuroplastisitas. Latih an-
              latihan mental, seperti meditasi, autosugesti, psikoterapi, dan berdoa,
              dibuktikan sebagai kegiatan berbasis diri sendiri yang dapat mengubah
              struktur dan fungsi otak. Dalam beberapa hal, imajinasi dan visualisasi
              memiliki kekuatan yang sama dengan psikoterapi dalam memengaruhi
              otak. Kegiatan internal pikiran ini dikenal sebagai self-directed neuro-
              plasticity. Perubahan berbasis diri sendiri ini mensyaratkan kemampuan
              metakognisi, yakni kemampuan mengenal pikiran sendiri dengan baik.
                  Temuan  tentang ‘pikiran  mengubah otak’ memiliki  implikasi
              sa  ngat luas. Sejumlah peneliti (2008) mencari tahu apa yang terjadi
              di otak sehubungan dengan rasa nyeri dan bagaimana ‘pikiran’ bisa
              mengubah rasa nyeri itu.  Relawan disetrum untuk menimbulkan rasa
                                   24
              nyeri, sambil memeriksa otak mereka dengan alat pencitra otak berna-
              ma fMRI. Setelah disetrum dan menimbulkan rasa nyeri, para maha-
              siswa dibagi menjadi dua kelompok; setengah mahasiswa diolesi krim
              antinyeri (diinformasikan ke kelompok ini bahwa krim itu mengan-
              dung obat antinyeri, padahal tidak) dan memindai otak mereka de ngan
              alat fMRI. Apa yang terjadi? Mahasiswa yang diolesi krim antinyeri
              (yang sebenarnya bukan) merasakan pengurangan rasa sakit diban-
              dingkan sebelumnya. Harapan berkurangnya rasa sakit karena diolesi
              krim (palsu) telah mengaktifkan korteks prefrontalis dan mengurangi
              aktivitas bagian otak lain yang peka nyeri. Peneliti lain menemukan
              pengaruh pikiran sendiri dalam mengobati penyakit obsesif kompulsif.
                  Salah satu bentuk pikiran adalah harapan. Harapan untuk sembuh
              dapat membuat kemudahan untuk sembuh. Efek ini disebut efek plase-
              bo yang sempat dicibir oleh para dokter dan psikolog, tetapi saat ini  Buku ini tidak diperjualbelikan.
              diketahui memberikan efek berarti. Pengaruh harapan—sebagaimana



              24   Watson, dkk., “A Common Brain Network Modulates Pain Anticipation during
                Placebo Conditioning and Placebo Analgesia,” Dalam Conference Abstract: 10th
                International Conference on Cognitive Neuroscience. Bodrum: Frontiers in Hu-
                man Neuroscience, 2008. doi: 10.3389/conf.neuro.09.2009.01.215


                                                          Pendahuluan  27
   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51