Page 114 - TOKSOPLASMOSIS-pada-Hewan
P. 114
B. Indirect Flouresence Antibodi Test (IFAT)
Uji Indirect fluorescent antibody test (IFAT) ini adalah uji semi
kuantitatif, sensitive, dan menjadi rapid test terutama untuk deteksi
anti-rabies virus immunoglobulin M (IgM) dan G (IgG) antibodi pada
serum and sampel cerebral spinal fluid (CSF). Perbedaan IFAT dengan
direct IF (DIF) ada pada penggunaan antibodi untuk diarahkan pada
target. Pada DIF digunakan satu antibodi yang mengarah pada target,
antibodi primer ini lansung dikonjugasikan pada suatu fluorophore.
Sedangkan pada IFAT digunakan dua antibodi, antibodi primernya
tidak dikonjugasikan dan baru pada antobodi sekundernya yang telah
dikonjugasikan dengan fluorophore diarahkan pada antibodi primer
digunakan sebagai pendeteksi.
Uji ini pertama kali dilakukan oleh Goldman pada tahun 1957
(Soulsby, 1982). Pada pengujian toksoplasmosis, dasar dari uji ini
adalah dengan menggunakan seluruh organisme sebagai antigen dan
takizoitnya difiksasi dalam formalin, kemudian dikeringkan dengan
slide. Serum dari pasien penderita diinkubasi pada slide dan dilabel
dengan bahan flouresence dan ditambah konjugat antibodi pasien
untuk memberi gambaran reaksi (Wilson et al., 1990). Pemeriksaan
slide dilakukan untuk melihat adanya ikatan antibodi pada sel dengan
menggunakan mikroskop fluorescent kemudian dilakukan pengukuran
intensitas sinyal fluorescence.
C. Enzyme Linked Immuno Sorben Assay (ELISA)
Uji ini digunakan untuk mengukur antibodi atau antigen. Pada
pemeriksaan toksoplasmosis dapat dipakai indirect ELISA. Jika pada
pemeriksaan terdapat antibodi spesifik, maka antibodi ini akan terikat
pada antigen antibodi spesifik. Antibodi ini akan berikatan dengan
antigen membentuk komplek antigen antibodi. Kemudian pada tahap
kedua ditambahkan konjugat dan substrat yang spesifik yang akan
menimbulkan proses enzimatik untuk rekasi imunologi sehingga akan
menimbulkan perubahan warna.
Toksoplasmosis pada Hewan 105