Page 23 - BAB I
P. 23
• Menyeimbangkan antara berzikir dengan berpikir
bagi seorang ulil albab, berzikir dan berpikir merupakan bagian yang tak
terpisah. Artinya kegiatan antara berzikir dan berpikir dilakukan dengan
seimbang. Apalagi dalam memahami alam semesta. Allah swt. berfirman:
َ
َ
َ
) 190 ( ْ باَب ْ لَ يِلوُلِ ِ ْ تاَيلَ ْ راَهنلاو ْ ل ي ْ للا ْ ِ فلَِتخاو ْ ضرَ َ ْ ِت ٰ و ٰ م سلا ْ قلخ يِف ْ نِا
لِا
لِاو
َ
َ
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
ُ
َ
ْ ضرَ َ ْ ِت ٰ و ٰ م ْ سلا ْ قلخ يِف ْ َنور كفَتَيو ْ مهب وُنُج ىلَعو اًدوُعقو اماَيِق ْ الل ْ َنورُكذَي ْ َنيِذلا
َ
َ
لِاو
َ
ً َ
َ
ِ
ُ
ُ
ِ
َ
ِ
ِ
َ
َ
َ ٰ
َ
َ
َ َ
) 191 ( ْ رانلا ْ با َ ْ ذَع انِقف َْكنح بُس ًْ لَِطاَب اذَه َْتقلخ ام ان بر
َ
َ
َ
ِ
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan
)
siang terdapat tanda-tanda )kebesaran Allah) bagi orang-orang yang berakal 190 (
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadan
berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya
berkata): "Tuhan Kami, Tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia, Maha suci
Engkau, Lindungilah Kami dari azab neraka. (191) (Ali ‘Imran/3 ayat 190-191)