Page 4 - Ref 1 - subab 3_Neat
P. 4
Elektronik Modul Praktikum Koloid
Pada proses dialisis, sistem koloid dimasukkan ke dalam wadah
yang terbuat dari selaput semipermeabel (kantong koloid) dan dicelupkan
ke dalam air yang mengalir terus-menerus. Selaput semipermiabel adalah
selaput yang dapat melewatkan partikel-partikel kecil (ion-ion atau
molekul sederhana), tetapi mampu menahan partikel koloid. Karenanya,
ion-ion akan keluar dari kantong koloid dan hanyut terbawa.
Sifat dialisis pada koloid ini digunakan antara lain untuk proses cuci
darah bagi penderita gagal ginjal (hemodialisis), untuk memisahkan
tepung tapioka dari ion-ion sianida, untuk memurnikan protein dari
partikel-partikel lain yang ukurannya lebih kecil. Selain itu juga untuk
proses pemisahan hasil metabolisme dari darah oleh ginjal manusia,
karena jaringan ginjal bersifat sebagai selaput semipermeabel, yang dapat
dilalui oleh air dan molekul-molekul sederhana (seperti urea), tetapi
menahan butir-butir darah yang merupakan koloid.
8. Koloid Liofil dan Liofob
Pada koloid yang medium pendispersinya cair, dibedakan atas koloid
liofil dan koloid liofob. Liofil sendiri berarti “cinta cairan” (Bahasa
Yunani; lio=cairan; philia=cinta). Koloid liofil adalah suatu koloid yang
fase terdispersinya dapat menarik medium pendispersi yang berupa cairan
akibat adanya gaya Van der Waals atau ikatan hidrogen. Sol liofil yang
setengah padat disebut gel. Contoh gel antara lain selai dan gelatin. Jika
medium pendispersinya berupa air, maka disebut koloid hidrofil.