Page 2 - E-Booklet Mendel Theory
P. 2
PEWARISAN SIFAT
A. MENDEL
Gregor Johann Mendel adalah tokoh genetika yang
diakui sebagai penemu hukum-hukum hereditas atau
pewarisan sifat menurun. Mendel lahir pada tahun 1822
di Heinzendorf wilayah Kekaisaran Austria yang kini
berada diwilayah Cekoslovakia. Ia merupakan anak dari
pasangan Anton Mendel dan Rosine Schwirtlich. Mendel
merupakan satu-satunya anak laki-laki di keluarganya. Ia
juga bekerja di ladang pertanian milik keluarga bersama
kakak perempuannya yang bernama Veronica dan adik
perempuannya yaitu Theresia. Saat ia mulai dewasa, ia
mulai tertarik berkebun dan beternak lebah.
Pada tahun 1865, Mendel yang masih tertarik pada ilmu fisika kemudian mendirikan
Masyarakat Meteorologi Austria. Faktanya, selama hidupnya Gregor Mendel lebih banyak
menerbitkan makalah tentang meteorologi daripada tentang biologi. Pada tahun 1866, ia
menerbitkan karya genetikanya dalam bidang ilmu biologi. Sayangnya, kebanyakan orang
yang membacanya tidak terlalu paham arti penting dari apa yang terkandung dalam
makalahnya. Pada tahun 1867, di usia 45 tahun, Mendel menjadi Kepala Biara. Selama
berada di Olomouc, Gregor Mendel berteman dengan dua profesor universitas yakni
Friedrich Franz, seorang fisikawan, dan Johann Karl Nestler, seorang ahli biologi pertanian,
yang tertarik pada ilmu genetika. Nestler menyampaikan minatnya pada bidang hereditas
tumbuhan kepada Mendel yang juga tertarik dengan subjek tersebut. Biara tempat Mendel
tinggal memiliki taman seluas 2 hektar. Dan dua orang profesornya ini mendorong Mendel
untuk mengejar minatnya pada hereditas dengan menggunakan taman untuk eksperimen.
Kepala Biara Franz Cyril Napp dan Profesor Franz Diebl juga mendorongnya. Dalam
biografi Gregor Mendel disebutkan bahwa ia terkenal karena karyanya pada tanaman
kacang polong di taman biara. Ia menghabiskan waktu sekitar tujuh tahun dalam menanam,
dan membudidayakan tanaman kacang. Melalui pencatatan yang cermat, eksperimen
Mendel dengan tanaman kacang polong menjadi dasar genetika modern. Gregor Mendel
memilih tanaman kacang polong sebagai tanaman percobaannya karena berbagai alasan.
Yang pertama adalah tanaman kacang polong sangat sedikit membutuuhkan perawatan dan
tumbuh dengan cepat. Mereka juga memiliki bagian reproduksi jantan dan betina, sehingga
mereka dapat melakukan penyerbukan silang atau penyerbukan sendiri. Mungkin yang
paling penting, tanaman kacang polong Mendel tampaknya menunjukkan salah satu dari
hanya dua variasi dari banyak karakteristik. Membuat data yang ia dapat jauh lebih jelas dan
lebih mudah digunakan.