Page 9 - BUKU DIGITAL WADDAH
P. 9
pengobatan. Perencanaan strategis dalam Bioteknologi: kompetensi menguasai bioteknologi
dapat tercapai manakala pembinaan sumber daya manusia diorientasikan pada kompetensi
meneliti dan menerapkan metode-metode mutakhir bioteknologi. Kemampuan menguasai dan
mengaplikasikan metode-metode mutakhir bioteknologi seperti: kultur jaringan, rekayasa
genetik, hibridoma, kloning, dan polymerase chains reaction (PCR) secara prospektif akan
mampu menghasilkan produk-produk penemuan baru. Bull, et al., (1982) menyatakan bahwa:
Istilah bioteknologi mempunyai pengertian sebagai penerapan teknik-teknik biologi, biokimia
dan rekayasa dalam pengolahan bahan dengan memanfaatkan agensia jasad hidup dan
komponan komponen untuk menghasilkan barang dan jasa (Triwibowo Juwono, 2001).
Suharto (1995) menyebutkan beberapa periode perkembangan bioteknologi dapat
dibagi atas 5 zaman yaitu :
1. Zaman pra Pasteur (sebelum 1865), perbaikan teknik fermentasi oleh
mikroorganisme misalnya minuman beralkohol
2. Zaman pastur (1865-1940), pengembangan industry fermentasi pembuatan
etanol, butanol dan asam organik (asam sitrat dan asam asetat), serta
pengolahan limbah secara aerob.
3. Zaman antibiotika (1940-1960), pembuatan penisilin yang mulai digunakan
pada saat pendaratan tentara amerika di Normandy selama perang dunia
kedua, vaksin virus (vaksin anti NCD, vaksin anti polio), teknologi kultur sel
hewan, teknologi fermentasi media cair, dan transformasi steroid.
4. Zaman paska antibiotika (1960-1975), asam-asam amino (asam glutamate,
lisin0, eluidasu struktur DNA, protein sel tunggal, enzim untuk deterjen,
protein sel tunggal, biogas, dan teknologi rekombinan DNA.
5. Era bioteknologi modren (1975-sampai saat ini), Rekaya genetika, zat
antibody monoklanat, hormone insulin, dan hormone pertumbuhan ikan tuna,
dan lain-lain.
Kemajuan dan perkembangan bioteknologi tidak dapat terlepas dari kemajuan dan
dukungan ilmu-ilmu dasar seperti : mikrobiologi, biokimia, biologi molekuler, dan genetika.
8