Page 24 - E-Modul Kerajaan Sriwijaya_SMA Muhammadiyah 1 Palembang
P. 24
1.2.3. Kemudahan Komunikasi
dan Ekspansi
Sebagai pusat perdagangan maritim yang berkembang pesat ,
Sriwijaya menjadi destinasi utama bagi para pedagang dari berbagai
wilayah , seperti India , Tiongkok , Arab , dan Persia . Keberagaman
latar belakang bahasa di antara para pedagang mendorong
penggunaan Bahasa Melayu Kuno sebagai bahasa perantara atau
lingua franca , yang memudahkan komunikasi dalam aktivitas
perdagangan . Selain digunakan dalam transaksi dagang , bahasa ini
juga berperan sebagai bahasa resmi kerajaan , alat komunikasi dalam
administrasi pemerintahan , serta media pengajaran di pusat
pendidikan dan keagamaan (Saputro et al ., 2022).
Standarisasi bahasa ini memungkinkan interaksi yang lebih efektif
antara penduduk lokal dan pedagang asing , sehingga mempercepat
pertukaran barang , informasi , serta budaya di seluruh wilayah
kekuasaan Sriwijaya . Selain berperan sebagai pusat perdagangan ,
Sriwijaya juga tumbuh menjadi kekuatan maritim yang dominan di
Asia Tenggara . Kemampuannya dalam menjalin hubungan dengan
para pedagang dan penguasa dari berbagai wilayah tidak hanya
mempererat kerja sama diplomatik , tetapi juga membuka peluang
bagi ekspansi pengaruhnya (Kabib , 2018).
Dengan dukungan armada laut yang kuat , Sriwijaya mampu
mengendalikan jalur perdagangan utama serta menaklukkan
sejumlah wilayah strategis , seperti Kamboja , Thailand Selatan ,
Semenanjung Malaya , Sumatera , Jawa , dan pesisir Kalimantan .
Penguasaan atas daerah -daerah ini semakin memperkuat
kedudukan Sriwijaya sebagai kerajaan maritim yang berpengaruh
dalam aspek ekonomi , politik , dan budaya , menjadikannya salah
satu pusat peradaban terbesar di Asia Tenggara pada masanya
(Suhardono , 2023).
24