Page 37 - Majalah Digital Kelas G
P. 37

HARMONI SOSIAL






                     K E T I K A           D I D A L A M           M A S Y A R A K A T             M A M P U
                     M E N E G A K A N   K E S E T A R A A N   S O S I A L   D A N   R A S A   Y A N G
                     S A M A      D I D A L A M       P E R B E D A A N       Y A N G      A D A     M A K A

                     K E H I D U P A N   D I D A L A M   M A S Y A R A K A T   A K A N   M U N C U L
                     H A R M O N I   S O S I A L   D I D A L A M   M A S Y A R A K A T


                     Mengenai  harmonisasi  atau  proses  menuju  keselarasan,  kesesuaian,  dan/atau
                     keseimbangan  bukan  merupakan  peristiwa  yang  baru  terjadi,  tetapi  setiap  individu
                     manusia  beranggapan  bahwa  hal  itu  merupakan  pengingat  akan  adanya  hubungan

                     (pergaulan  dan  pergumulan)  antara  manusia  dengan  alam  lingkungan  sekitar  yang
                     mengelilinginya,  tentu  berpengaruh  pada  perbedaan  dan  pembedaan  tersebut  terjadi.
                     Mengupas  tentang  harmoni  sosial  di  dalam  lingkungan  sosial-kemasyarakatan  yang
                     dinamis dan beraneka ragam status sosialnya adalah menjadi karakteristik umum yang

                     dihadapi  manusia  pada  hidup  serta  kehidupan  bermasyarakat  sehari-hari.  Perbedaan
                     dan/atau pembedaan mana dikarenakan adanya sikap dan perilaku yang juga berbeda
                     yang dimiliki oleh manusia di dalam menghadapi berbagai perubahan yang terjadi oleh
                     pergerakan-pergerakan      manusia,     terhadap    alam     lingkungan     sekitar   yang

                     mengelilinginya baik disadari maupun tidak disadari.


                                                      DESA  RELIGI  MASYARAKAT  DESA  RAMA  AGUNG
                 Perbedaan-perbedaan  tersebut  dapat  dipersempit,

                 dengan     mengedepankan        persamaan-persamaan
                 melalui  nilai-nilai,  norma,  dan  peraturan  yang
                 menuntut      kepatuh-taatan       satuan     manusia
                 berdasarkan  keseimbangan  kewajiban  dan  hak

                 dalam  hidup  bermasyarakat.  Sebagai  manusia  dan
                 juga  selaku  warga  atau  anggota  masyarakat,
                 berdasarkan    kepatuh-taatan     yang    ditunjukkan
                 tersebut  merupakan  bukti  bahwa  sikap  dan/atau

                 perilaku  dapat  terbangun  di  dalam  pergaulan  di
                 lingkungan kehidupan bermasyarakat secara teratur.


                 Kepatuhtaatan yang terwujud di dalam masyarakat,

                 bukan berarti sebagai adanya keterbelengguan, tetapi
                 bukan  juga  sebagai  sebuah  kebebasan  di  dalam
                 menentukan  keputusan  untuk  melakukan  tindakan-
                 tindakan, namun pengertian yang ada adalah bahwa

                 hal  tersebut  merupakan  proses  dan  prosedur  untuk
                 memahami  keterbatasan-keterbatasan  yang  setiap
                 individu miliki
                                                                                                              35
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42