Page 31 - BUKU
P. 31

Pangan sumber kafein lainnya adalah coklat, teh dan minuman suplemen energi. Satu
          botol minuman suplemen energi mengandung kafein setara dengan 1-2 cangkir kopi.
          Disamping  mengandung  kafein,  kopi  juga  mengandung  inhibitor  (zat  yang
          mengganggu  penyerapan  zat  besi).  Konsumsi  kafein  pada  ibu  hamil  juga  akan
          berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan janin, karena metabolisme janin
          belum sempurna.
          Walaupun the National Institute of Health USA (1993) merekomendasikan konsumsi
          kafein bagi ibu hamil yang aman adalah 150-250 mg/hari atau 2 (dua) cangkir kopi/hari,
          namun  dianjurkan  kepada  ibu  hamil  “selama  kehamilan  ibu  harus  bijak  dalam
          mengonsumsi  kafein”,  batasi  dalam  batas  aman  yaitu  paling  banyak  2  cangkir
          kopi/hari atau hindari sama sekali karena dalam kopi tidak ada kandungan zat gizi.
          2. Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) pada Ibu Hamil
          Ibu hamil rentan menderita anemia karena adanya peningkatan volume darah selama
          kehamilan  untuk  pembentukan  plasenta,  janin  dan  cadangan  zat  besi  dalam  ASI.
          Kadar Hb pada ibu hamil menurun pada trimester I dan terendah pada trimester II,
          selanjutnya meningkat kembali pada trimester III. Penurunan kadar Hb pada ibu hamil
          yang menderita anemia sedang dan berat akan mengakibatkan peningkatan risiko
          persalinan, peningkatan kematian anak dan infeksi penyakit.
          Upaya pencegahan anemia gizi besi pada ibu hamil dilakukan dengan memberikan 1
          tablet setiap hari selama kehamilan minimal 90 tablet, dimulai sedini mungkin dan
          dilanjutkan sampai masa nifas.

                    Tabel 3. Rekomendasi WHO tentang Pengelompokan Anemia (g/dL) Berdasarkan Umur
                                                             Anemia
                  Populasi          Tidak Anemia
                                                   Ringan   Sedang    Berat
           Anak 6-59 bulan              11        10,0 – 10,9  7,0 – 9,9  < 7,0
           Anak 5-11 tahun             11,5        11,0 – 11,4  8,0 – 10,9  < 8,0
           Anak 12-14 tahun             12         11,0 – 11,9  8,0 – 10,9  < 8,0
           WUS tidak hamil              12         11,0 – 11,9  8,0 – 10,9  < 8,0
           Ibu hamil                    11        10,0 – 10,9  7,0 – 9,9  < 7,0
           Laki-laki ≥ 15 tahun         13         11,0 – 12,9  8,0 – 10,9  < 8,0
          Sumber: WHO, 2012
          Catatan:
           -  Di daerah endemis malaria, selain upaya yang dilakukan untuk mencegah dan mengobati malaria, juga
            harus tetap disediakan TTD. Pemberian TTD pada ibu hamil yang pernah menderita malaria perlu dimonitor
            secara periodik.
           -  Ibu hamil yang menderita kecacingan tetap diberi TTD disamping pemberian obat cacing. Biasanya ibu
            hamil  dengan  kecacingan  akan  menderita  anemia  sedang,  maka  pemberian  TTD  dapat  mencegah
            terjadinya anemia menjadi lebih berat.


          KEMENTERIAN KESEHATAN RI  |  2020                                 23
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36