Page 126 - E-Book Dasar-dasar Hukum K3_Neat
P. 126
118 | D a s a r - d a s a r H u k u m d a n K 3
percikan api dan atau daerah swa-nyala tercapai karena banyaknya jumlah MA/PA sehingga
ledakan atau kebakaran hebat terjadi.
3. Sistem pencegahan bahaya ledakan
Ledakan adalah kejadian yang menyangkut suatu bejana/tabung dan tekanan udara
atau gas, bahan peledak lainnya. Misalnya jika tekanan udara/gas dalam tabung melebihi
daya tahan tabung tsb, maka pada titik kritisnya tabung akan meledak. Akibat ledakan, dapat
melukai dan membunuh manusia, serta menghancurkan gedung beserta isinya. Untuk
menghindari ledakan tabung, perhatikan hal-hal sebagai berikut: Baca buku
petunjuk/manual dalam pengoperasian/perawatan alat/tabung gas. Tabung (baja) tempat
gas apa pun harus kuat terhadap tekanan-tekanan. Tabung bahan bakar atau udara
bertekanan harus dilengkapi safety valve (katup pengaman) Tabung gas harus terhindar dari
suhu tinggi atau sinar matahari langsung Hindari penggunaan tabung bekas yang tidak
sesuai dengan penggunaan bahan aslinya. Setiap tabung berisi harus dilengkapi alat
sehingga tabung tidak jatuh/berguling. Pemindahan tabung dengan cara/alat khusus. Beri
tanda pada tabung sehingga mudah dilihat/dibaca oleh banyak orang.
E. Rangkuman
1. Bahan peledak adalah suatu bahan kimia senyawa tunggal atau campuran berbentuk
padat, cair, gas atau campurannya yang apabila dikenai suatu aksi panas, benturan,
gesekan atau ledakan awal akan mengalami suatu reaksi kimia eksotermis sangat cepat
yang hasil reaksinya sebagian atau seluruhnya berbentuk gas dan disertai panas dan
tekanan sangat tinggi yang secara kimia lebih stabil
2. Ledakan (Explotion) Ekspansi seketika yang cepat dari gas menjadi bervolume lebih
besar dari sebelumnya diiringi suara keras dan efek mekanis yang merusak.
3. Deflagrasi (Deflagration) adalah proses kimia eksotermis di mana transmisi dari reaksi
dekomposisi didasarkan pada konduktivitas termal (heat/thermal conductivity).
4. Detonasi (Detonation), adalah proses kimia-fisika yang mempunyai kecepatan reaksi
sangat tinggi, sehingga menghasilkan gas dan temperature sangat besar yang semuanya
membangun ekspansi gaya yang sangat besar pula.
5. Klafifikasi bahan peledak secara umum terbagi menjadi dua, antara lain: (1) bahan
peledak kuat (high explosives) dan (2) bahan peledak lemah (low explosives).
Berdasarkan bentuk zatnya, secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua, antara lain
dalam bentuk liquid dan bentuk padat(solid)
6. Pengelompokkan untuk klasifikasi bahan peledak untuk kebutuhan industry (mike smith
1988) dikelompokkan menjadi 4 kelompok, antara lain: (1) bahan peledak kuat, antara
lain: TNT, dinamit dan gelatin; (2) agen peledakan, antara lain: ANFO, Emultion,dll; (3)

