Page 21 - BAB I PAI KELAS XII (Berpikir Kritis dan Bersikap Demokratis)
P. 21
Lanjutan Penjelasan Ayat
Di samping itu Nabi Muhammad saw selalu bermusyawarah dengan
mereka dengan segala hal, apalagi dalam urusan peperangan. Oleh
karena itu kaum muslimin patuh melaksanakan keputusan-keputusan
musyawarah karena keputusan itu merupakan keputusan mereka sendiri
bersama Nabi. Mereka tetap berjuang dan berjihad di jalan Allah dengan
tekad yang bulat tanpa menghiraukan bahaya dan kesulitan yang
mereka hadapi. Mereka bertawakkal sepenuh kepada Allah, karena tidak
ada yang dapat membela kaum muslimin selain Allah.
Rasulullah telah memberikan contoh tentang musyawarah. Menjelang
perang Uhud terjadi perbedaan pendapat antara beliau dengan sejumlah
sahabat. Nabi SAW berpendapat sebaiknya orang Islam bertahan di
dalam kota, tetapi sebagian sahabat beliau agar musuh dihadapai di luar
kota. Nabi akhirnya menerima usul mereka walaupun dengan berat hati.
Setelah terbukti kalah dalam perang itu, Nabi tetap bersikap lemah
lembut kepada mereka. Sehingga Rasulullah senantiasa memperoleh
simpati dan kecintaan dari sahabat dan umat Islam lainnya. Seandainya
Rasulullah bersikap keras dan kasar tentau Rasulullah akan dijauhi dan
dimusuhi.
Salah satu yang menjadi penekanan pokok dalam QS Ali-Imran : 159 ini
adalah perintah untuk melakukan musyawarah. Yang dalam istilah
lainnya dikenal dengan demokrasi. Mengacu pada ayat tersebut maka
dalam pergaulan masyarakat terutama dalam bermusyawarah
hendahlah diterapkan prinsi-prinsip umum dalam bermusyawarah
sbb :
1.Melandasi musyawarah dengan hati yang bersih, tidak kasar, lemah
lembut dan penuh kasih sayang
2.Dalam bermusyawarah hendaklah berperilaku baik seperti, sopan,
saling menghormati serta melakukan usaha – usaha agar hasil
musyawarah tersebut dapat berguna untuk bersama
3.Hendaklah berlapang dada dan bersedia untuk maaf memaafkan
4.Hasil musyawarah yang telah disepakati hendaklah dijalankan
bersama.
5.Bertawaqal kepada Allah terkait dengan keputusan musyawarah yang
dijalani