Page 12 - LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
P. 12
ILUSTRASI
Suatu bola A yang sedang diam ditumbuk oleh bola B yang bergerak dengan
kecepatan v. misalkan setelah tumbukan bola A bergerak dengan kecepatan v’ dan
bola B berhenti.
Tinjauan bola A
Momentum A berubah sebesar ∆ = ′. Momentum bola A berubah karena adanya
implus (gaya) dari bola B.
Untuk system bola B, perubahan memomentum adalah ∆ = 0 − = − .
Perubahan momentum ini diakibatkan oleh gaya reaksi yang diberikan bola A pada
B.
Tinjauan seluruh system (bola A + bola B)
Di sini, gaya total yang bekerja pada system sama dengan nol karena gaya bola B
pada bola A dinetralisir oleh gaya reaksi bola A pada bola B. karena gaya totalnya
nol, diharapkan dalam system ini tidak ada perubahan momentum ∆ = ∆ + ∆ =
0 ′ = 0 → ′ = . Hasil ini ternyata cocok dengan hasil eksperimen yang
dilakukan oleh Huygens dengan menggunakan tumbukan bola-bola biliar.
Sifat impuls yang penting dalam fisika adalah bahwa impuls adalah besaran
yang mempertahankan hukum kekekalan momentum. Artinya, jika suatu sistem
terisolasi dari gaya eksternal, maka total impuls yang terjadi dalam sistem
tersebut selalu konstan, baik sebelum dan sesudah interaksi. Hal ini dapat
dinyatakan dalam persamaan:
ΣI sebelum = ΣI sesudah
dengan:
ΣI = jumlah total impuls dalam system
Dalam fisika, impuls digunakan untuk menganalisis interaksi antara benda-
benda yang saling bertumbukan. Besaran impuls dapat digunakan untuk
memprediksi perubahan momentum pada benda-benda setelah tumbukan, dan
menghitung besarnya gaya yang diberikan pada objek selama interaksi. Impuls
juga penting dalam pemahaman terhadap berbagai fenomena fisika, seperti gerak
benda-benda dalam medan gravitasi, gerak planet, dan perubahan momentum
partikel subatomik dalam percobaan fisika modern.