Page 67 - LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
P. 67
BAB I
PENGUJIAN BAYANGAN
PADA DUA CERMIN
1.1 Dasar Teori
Kata optik berasal dari bahasa Latin, yang artinya tampilan. Optika adalah cabang
fisika yang menggambarkan perilaku atau sifat-sifat cahaya dan interaksi cahaya dengan
materi. Intinya optika membahas tentang gejala-gejala optik. Bidang optika terbagi
menjadi dua, yaitu optik geometri dan optik fisis. Optik geometris atau optik sinar,
menjabarkan perambatan cahaya sebagai vektor yang disebut sinar melalui gambar-
gambar geometri dari berkas sinar tersebut. Sedangkan optik fisis menjelaskan gejala-
gejala yang terjadi pada optik geometri dengan penjabaran matematis, sehingga komponen
optik dan sistem kerja cahaya seperti ukuran, posisi, dan pembesaran obyek menjadi lebih
jelas. Cermin pertama kali dibuat dari sekeping batu mengkilap seperti obsidian, sebuah
kaca vulkanik yang terbentuk secara alami. Cermin yang pertama dibuat pada jaman
sebelum maschi (SM) berupa cermin obsidian. Cermin obsidian yang paling tua ditemukan
6.000 SM di Anatolia / Turki. Cermin kaca pertama yang dilapisi logam di abad masehi
diciptakan di daerah Sidon (Lebanon) pada abad pertama M. Sedangkan cermin yang
dibuat dengan sandaran, dibuat sekitar tahun 77 M. Cermin tersebut diberi sandaran berupa
daun emas. Bangsa Romawi merupakan bangsa pertama yang mengembangkan teknik
menciptakan cermin walaupun masih agak kasar. Cermin tersebut terbuat dari kaca
hembus yang dilapisi dengan timah yang dilelehkan. Bayangan nyata adalah bayangan
yang hanya dapat dilihat jika ditangkap dengan layar, sedangkan bayangan maya adalah
bayangan yang dapat dilihat melalui cermin.
Secara grafis, bayangan nyata adalah bayangan yang dibentuk dari pertemuan sinar
datang dan sinar pantul (didatangi sinar pantul), sedangkan bayangan maya adalah
bayangan yang dibentuk dari pertemuan sinar datang dan perpanjangan sinar pantul
(ditinggalkan sinar pantul).
1.2 Tujuan
1. Menemukan dan mengetahui jumlah bayangan pada dua cermin datar yang membentuk
sudut berdasarkan percobaan yang dilakukan.
2. Mengetahui dan membuktikan rumus jumlah bayangan berdasarkan hasil percobaan
yang dilakukan.
1.3 Langkah Kerja Proyek
1