Page 55 - Cream Modern Minimalist Marketing Business Proposal
P. 55
C. Hubungan Pemanasan Global dengan Efek Rumah Kaca
Bumi ini sebetulnya secara alami menjadi panas karena
radiasi panas matahari yang masuk ke atmosfer. Panas ini
sebagian diserap oleh permukaan Bumi lalu dipantulkan kembali
ke angkasa. Karena ada gas rumah kaca di atmosfer, di
antaranya karbon dioksida (CO2), metana (CH4), nitro oksida
(N2O), sebagian panas tetap ada di atmosfer sehingga Bumi
menjadi hangat pada suhu yang tepat (60ºF/16ºC) bagi hewan,
tanaman, dan manusia untuk bisa bertahan hidup. Mekanisme
inilah yang disebut efek gas rumah kaca. Tanpa efek gas rumah
kaca, suhu rata-rata di dunia bisa menjadi -18ºC. Sayangnya,
karena sekarang ini terlalu banyak gas rumah kaca di atmosfer,
terlalu banyak panas yang ditangkapnya. Akibatnya, Bumi
menjadi semakin panas.
Efek rumah kaca dapat divisualisasikan sebagai sebuah
proses. Rumah kaca adalah analogi atas bumi yang dikelilingi
oleh gelas kaca, yakni selimut gas pada atmosfer. Panas
matahari yang mausk dengan menembus gelas kaca tersebut
berupa radiasi gelombang pendek. Sebagian diserap oleh bumi
dan sisanya dipantulkan kembali ke angkasa sebagai radiasi
gelombang panjang. Namun panas yang sejarusnya dapat
dipantulkan kembali ke angkasa menyentuh permukaan gelas dan
terperangkap di dalam bumi. Layaknya proses dalam rumah kaa
di pertanian dan perkebunan, gelas kaca memang berfungsi
sebagai penahan panas untuk menghangatkan rumah kaca.
Masalah timbul ketika aktivitas manusia menyebabkan
konsentrasi selimut gas di atmosfer (gas rumah kaca) sehingga
melebihi konsentrasi yang seharusnya. Dengan demikian panas
44