Page 10 - E-MODUL_SISTEM REPRODUKSI_FRIDA
P. 10
oleh 10-20 duktus eferen yang ke distal menyatu pada duktus
epididymis.
Sel Leydig di testes memproduksi hormon testosteron dengan
distimulasi oleh hormon LH. Fungsi hormon testosteron antara lain:
- Sebelum lahir: Maskulinisasi saluran reproduksi dan genitalia
eksterna. Meningkatkan turunnya testes ke skrotum
- Pada jaringan seks spesifik: Meningkatkan pertumbuhan dan
maturasi sistem reproduksi pada saat puber. Penting untuk
spermatogenesis mempertahankan saluran reproduksi remaja
seluruhnya
- Bagian reproduksi lain: Mengontrol perkembangan seks pada
pubertas ,mengontrol sekresi hormon gonadotropin.
- Dampak pada karakteristik seksual sekunder: Menginduksi pola
pertumbuhan rambut pria (seperti: jenggot), menyebabkan suara
menjadi lebih dalam karena mengecilnya tali vocal, meningkatkan
pertumbuhan otot yang bertanggung jawab pada konfigurasi tubuh
pria
- Pada organ non reproduksi: Menghasilkan efek anabolik protein,
meningkatkan pertumbuhan tulang pada pubertas dan kemudian
menutup lempeng epifisis, menginduksi prilaku agresif.
10 | M O D U L - S I S T E M R E P R O D U K S I – S M A / M A K E L A S X I