Page 25 - Modul Digital Kurikulum Merdeka Bahasa Indonesia Untuk Kelas VII TERBARU_Neat
        P. 25
     Jendela Ilmu
                                                        Berdasarkan peran tokoh
                         Tokoh  Antagonis
                           Tokoh protagonis merupakan tokoh utama atau yang
                           paling sering muncul dan memiliki watak yang baik.
                        Tokoh  Protagonis
                           Tokoh yang berperan sebagai penentang cerita.
                           Biasanya tokoh antagonis digambarkan dengan
                           karakter yang jahat.
                       Elemen Kebahasaan
                       Pengarang dalam menulis cerita  biasanya menggunakan berbagai
                       elemen kebahasaan. hal ini bertujuan untuk menggambarkan emosi
                       tokoh untuk menarik empati para pembaca. begitu juga cerita fantasi.
                       terdapat beberapa elemen kebahasaan yang terdapat dalam cerita
                       fantasi, diantaranya adalah seperti di bawah ini.
                                Menggunakan kata ganti orang dan nama orang menjadi sudut
                                pandang dalam ceritanya.
                                Misalnya: pemakaian kata aku, kamu, dia, mereka,
                                dan menyebutkan nama tokoh.
                                Banyak menggunakan kata serapan untuk mendeskripsikan situasi
                                atau latar (waktu, tempat, suasana).
                                “Kabarnya mereka akan pergi ke hutan untuk
                                mencari makanan”
                                Menggunakan kata sambung atau konjungsi penanda urutan waktu
                                seperti kata ‘kemudian’, ‘akhirnya’, ‘setelah itu’.
                                Terdapat pemakaian makna kias seperti “bapak membawa buah
                                tangan dari Palembang”
                                Terdapat penggunaan kata/ ungkapan keterkejutan agar
                                membangkitkan cerita seperti kata ‘tiba-tiba’, ‘tanpa sebab’,
                                ‘tanpa diduga’ dan sebagainya.
                                                                                                     15





