Page 429 - RBDCNeat
P. 429
Ketika Kang Badri pun menyuruh Aku untuk mengutarakan
perasaan Aku kepada para pendengar, Aku pun hanya bisa
berkata dengan suara yang terbata-bata karena menahan
tangis “Dini tidak tahu apa-apa tentang kejutan ini. Padahal
kemarin selama dua hari full, Dini di dampingi Umi terus,
karena Dini lagi membuat video profil”. Setelah itu aku pun
kembali melanjutkan berbicara dengan suara masih sebab.
“Alhamdulillah, itulah janji Allah yang begitu nyata, bahwa
Allah itu sesuai dengan prasangka hamba-Nya. Jadi, ketika
kita ingin sesuatu, teruslah meminta dan berharap kepada
Allah. Terserah Allah mau mewujudkan kapan dan dimana.
Karena Allah maha tahu yang terbaik untuk hamba-Nya. Jujur
keinginnan Dini untuk berangkat Umroh ini dari sejak SMA.
Waktu itu, Kang Badri ini sering sengaja ketika ada acara
manasik Umroh, sering menyuruh Dini untuk hadir. Padahal
Dini ini bukan jamaah yang akan berangkat Umroh, tapi Kang
Badri tidak pernah memperdulikan hal itu, bagi Kang Badri
sendiri yang penting Dini harus hadir dalam acara manasik
Umroh. Karena sangking seringnya Dini mengikuti acara
manasik Umroh yang diadakan oleh BRC, sehingga dalam hati
pun ada perasaan ‘Ya Allah... kapan Dini bisa seperti mereka
yang bisa Umroh ke Tanah Suci’. Ya Alhamdulillah, inilah
kejutan yang Allah berikan untuk Dini”.
Aku pun ingin sekali rasanuya bisa memeluk Umi Lia
dengan erat. Tapi waktu itu, siaran kami masih berlangsung.
Sehingga Aku pun masih harus duduk di kursi siaran dan
tidak bisa kemana-mana. Setelah acara siaran selesai, Aku
pun langsung memeluk dan menangis dipelukan Umi Lia.
Roda Berputar dalam Cahaya | 393