Page 64 - Modul Elektronik Pola-Pola Hereditas pada Makhluk Hidup by Mia Angriana Juniarti
P. 64
C o n t o h
P a u t a n
P : Lathyrus bunga ungu polen panjang >< Lathyrus bunga merah polen bulat
(PPLL) (ppll)
G : PL pl
F1 : PpLl = Lathyrus bunga ungu polen panjang
Kemudian Bateson, Saunders, dan Punnett menyilangkan keturunan F1 dengan
sesamanya. Peneliti mengharapkan generasi F2 memiliki rasio 9:3:3:1 (sembilan
tanaman dengan bunga ungu dan serbuk sari panjang, tiga tanaman dengan bunga
ungu dan serbuk sari bulat, tiga tanaman dengan bunga merah dan serbuk sari
panjang, ke satu tanaman dengan bunga merah dan butir serbuk sari bulat).
Tetapi, hasil persilangan F1 dengan sesamanya didapatkan perbandingan fenotipe 3:1
(tiga tanaman dengan bunga ungu dan serbuk sari panjang dan tiga tanaman dengan
bunga merah dan serbuk sari bulat).
P : Lathyrus ungu polen panjang >< Lathyrus ungu polen panjang
(PpLl) (PpLl)
G : PL, pl PL, pl
F1 : PPLL = Lathyrus bunga ungu polen panjang
PpLl = Lathyrus bunga ungu polen panjang
PpLl = Lathyrus bunga ungu polen panjang
Ppll = Lathyrus bunga merah polen bulat
Hal ini dikarenakan gen (P), (L), (p), dan (l) berada dalam kromosom sama dengan
lokus yang berdekatan sehingga menyebabkan peristiwa pautan.
Tumbuhan pada umumnya tidak I n f o
mengenal rangkai kelamin karena
kebanyakan tumbuhan mempunyai B i o l o g i
.
bunga hermafrodit, yaitu alat
kelamin jantan dan betina berada
pada satu bunga sehingga tidak
memiliki kromosom kelamin
64 | Pola-Pola Hereditas Pada Makhluk Hidup