Page 98 - Modul Elektronik Pola-Pola Hereditas pada Makhluk Hidup by Mia Angriana Juniarti
P. 98
\
w
w
Berdasarkan bagan persilangan Drosophila betina mata putih (X X ) mengalami gagal
perpisah saat oogenesis, maka salah satu ovum memiliki dua kromosom X sementara
satu ovum lainnya tidak memiliki kromosom X (0). Sehingga hasil oogenesisnya
w
W
w
menjadi X X dan 0 sedangkan Drosophila jantan mata merah (X Y) mengalami
pembelahan normal dalam pembentukan gamet sehingga hasil spermatogenesisnya
W
menjadi X dan Y (Pujiyanto & Ferniah, 2016).
Apabila gagal berpisah terjadi pada saat spermatogenesis maka gamet yang dihasilkan
yaitu spermatozoa yang memiliki satu kromosom X, satu kromosom Y, dua kromosom
X, dua kromosom Y, dan yang lainnya tidak memiliki kromosom XY (0). Sehingga
W
W
W
hasil spermatogenesisnya menjadi X , Y, X X , YY, dan 0. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada bagan persilangan Drosophila melanogaster betina mata putih dengan
jantan mata merah yang mengalami gagal berpisah berikut.
P1 : Drosophila melanogaster mata putih >< Drosophila mata merah
(X X ) (X Y) nondisjunction
W
w
w
w
W
W
W
G1 : X X , Y, X X , YY, 0
F1 : X W Y X X YY 0
W
W
W w w w w W W w w w
X X X X X X Y X X X X YY X 0
w
w
W
X X = Drosophila betina mata merah (normal)
w
X Y = Drosophila jantan mata putih (normal)
w
W
W
X X X = Drosophila betina super (letal)
w
X YY = Drosophila jantan mata putih (fertil)
w
X 0 = Drosophila jantan mata putih (steril)
Berdasarkan kedua bagan persilangan Drosophila melanogaster tersebut dapat
disimpulkan bahwa apabila gagal berpisah terjadi pada proses pematangan gamet pada
salah satu induk (gametogenesis) yakni pada proses meiosis II setelah fertilisasi maka
akan dihasilkan keturunan normal, keturunan yang mengalami abnormalitas serta dapat
menyebabkan adanya gen letal seperti yang sudah dibahas pada aktivitas belajar 1.
98 | Pola-Pola Hereditas Pada Makhluk Hidup