Page 73 - Buku SKI XI MA
P. 73

2.  Benteng Merah atau Red Fort.

                               Benteng  Merah  merupakan  kediaman  utama  dari  penguasa  dari  Daulah
                        Mughal  selama  hampir  200  tahun  sampai  tahun  1856.  Sultan  Shah  Jihan

                        menugaskan  pembangunan  Benteng  Merah  pada  12  Mei  1639,  ketika  ia
                        memutuskan untuk memindahkan ibu kotanya dari Agra ke Delhi.

                    3.  Taj Mahal.
                               Nama Taj Mahal tentu tak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Istana dari

                        marmer putih gading  yang terletak di tepi selatan Sungai Yamuna, Agra India ini

                        sebenarnya  adalah  makan  dari  Mumtaz  Mahal,  istri  kesayangan  Shah  Jihan.
                        Dibangun  dari  tahun  1632-1653  M.  Taj  Mahal  dianggap  sebagai  contoh  terbaik

                        arsitektur Mughal dan simbol sejarah kekayaan India.

                    4.  Jama Masjid.
                               Merupakan  salah  satu  masjid  terbesar  di  India.  Masjid  ini  dibangun  oleh

                        Sultan Mughal Shah Jahan antara 1644 M dan 1656 M. Masjid ini menjadi masjid
                        kerajaan sampai akhir periode Mughal. Masjid ini juga salah satu masjid terbesar di

                        India. Halaman Jama Masjid mampu menampung lebih dari 25.000 jamaah.
                           Melihat  kemegahan  bangunan-bangunan  tersebut,  tidak  heran  jika  Daulah

                    Mughal  disebut  sebagai  salah  satu  Daulah  yang  berjaya  di  abad  ke-17.  Dunia  Islam

                    sangat  beruntung  dan  berterima  kasih  ke  pemerintah  India  yang  terus  melestarikan
                    peninggalan ini sebagai salah satu sumber pemasukan negara.



               D.  Kemunduran Peradaban Islam Pada Masa Daulah Mughal

                           Ada beberapa faktor yang menyebabkan kekuasaan Daulah Mughal mengalami
                    kemunduran pada setengah abad terakhir sebelum akhirnya berakhir pada tahun 1858 M.

                           Raja-raja pengganti Aurangzeb merupakan penguasa yang lemah sehingga tidak

                    mampu  mengatasi  kemerosotan  politik  dalam  negeri.  Tanda-tanda  kemunduran  sudah
                    terlihat dengan indikator sebagaimana berikut.  Internal; Tampilnya sejumlah penguasa

                    lemah,  terjadinya  perebutan  kekuasaan,  dan  lemahnya  kontrol  pemerintahan  pusat.
                    Eksternal; Terjadinya pemberontakan di mana-mana, seperti pemberontakan kaum Sikh

                    di Utara, gerakan separatis Hindu di India tengah, kaum muslimin sendiri di Timur, dan

                    yang terberat adalah invasi Inggris melalui East India Company (EIC).
                           Dominasi  Inggris  diduga  sebagai  faktor  pendorong  kehancuran  Mughal.  Pada

                    waktu itu EIC mengalami kerugian. Untuk menutupi kerugian dan sekaligus memenuhi







                                                             SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM KELAS XI 59
   68   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78