Page 32 - STEAM E-Magazine Kimia Hijau Berorientasi Literasi Lingkungan
P. 32
STEAM GreenChemZine (Derivatisasi) GreenFact
Dalam beberapa metode konversi biogas, untuk meningkatkan efisiensi proses fermentasi
anaerob yang menghasilkan biogas, beberapa proses derivatisasi kimiawi diterapkan, seperti
penambahan bahan kimia atau aditif untuk meningkatkan degradasi bahan organik dalam
kotoran sapi. Salah satu contoh adalah penggunaan ammonium hidroksida atau asam kuat untuk
memodifikasi struktur selulosa atau lignin dalam kotoran, agar mikroorganisme lebih mudah
mengurai bahan organik. Namun, jika derivatisasi ini tidak terkelola dengan baik atau tidak
perlu, maka dapat menimbulkan masalah lingkungan.
Apa Dampak Lingkungan Tanpa Prinsip Kimia
Hijau (Derivatisasi) Dalam Pembuatan Biogas ?
Menghasilkan Limbah Kimia Berbahaya
Penggunaan asam kuat atau basa dalam proses pengolahan kotoran sapi dapat
menghasilkan limbah cair yang sangat asam atau basa, yang berpotensi mencemari
sumber air jika tidak diolah dengan benar. Proses derivatisasi kimia dapat
menyebabkan limbah kimia tambahan yang tidak terurai dengan baik dan dapat
mempengaruhi kualitas tanah serta air.
Kehilangan Efisiensi Biogas
Derivatisasi yang tidak perlu dapat merusak keseimbangan mikroorganisme dalam
sistem biogas. Misalnya, bahan kimia aditif yang digunakan untuk memodifikasi kotoran
sapi dapat mengganggu populasi bakteri penghasil metana yang dapat menurunkan
produksi biogas. Penggunaan bahan kimia berlebihan dalam proses pengolahan
kotoran dapat menghambat proses fermentasi anaerob, sehingga menghasilkan
produksi biogas yang lebih rendah dan meningkatkan emisi gas rumah kaca seperti
metana.
Peningkatan Penggunaan Energi
Derivatisasi kimia dapat menambah langkah-langkah proses yang membutuhkan energi
ekstra untuk pemanasan atau pemrosesan bahan kimia. Hal ini menandakan konsumsi
energi dalam sistem biogas menjadi lebih tinggi dan bertentangan dengan tujuan
utama biogas itu sendiri sebagai sumber energi terbarukan.
32

