Page 14 - E-MODUL KELOMPOK 3 (KERAGAMAN SUKU DAN BUDAYA DI INDONESIA)
P. 14
KERAGAMAN SUKU DAN BUDAYA DI INDONESIA
tidak memiliki lipatan. Bagian depan beskap lebih panjang dibandingkan bagian
belakang. Hal ini dimaksudkan apabila nantinya akan menyimpan keris. Peletakan
keris di belakang memiliki makna agar manusia dapat menolak segala godaan,
sementara keris merupakan simbol perlawanan.
Busana Jawi Jangkep juga menggunakan bawahan dikenakan kain jarik atau
jarit yang dililitkan di pinggang. Busana Jawi Jangkep berwarna hitam digunakan
untuk acara-acara resmi. Sementara pakaian Jawi Jangkep Padintenan dengan warna
selain hitam dan biasanya digunakan dalam kegiatan sehari-hari. Sebagai aksesori
terdapat penutup kepala berupa blangkon, yang bermakna bahwa bahwa pemakainya
adalah laki-laki yang menutupi aib. Selain itu digunakan pula alas kaki berupa selop,
serta untaian bunga melati yang dikalungkan di bagian leher.
Adapun nama lain Jawi Jangkep adalah Piwulang Sinandhi yang diambari jum
kancing yang terpasang di dalam beskap memiliki makna agar pria Jawa Tengah selalu
bertindak cermat dan penuh perhitungan dalam melakukan segala sesuatu. Sementara
pasangan Jawi Jangkep yang digunakan wanita berupa kebaya lengkap dengan warna
senada. Dalam penggunaannya, busana Jawi Jangkep juga biasanya akan disesuaikan
dengan status sosial dari pemakainya.
Risqi Maslinda 14