Page 9 - Flipbook Materi Mandar Ernawati
P. 9
5
g. Kesenian
Kesenian Mandar meliputi: calong (alat musik perkusi), saiyyang pattuqdu
(kuda menari), rabana (rebana), keke (alat musik tiup dari batang padi), kacaping
(kecapi), ayangan peondo (dilagukan untuk meninabobokan anak), ayangan tede
(dilagukan dengan iringan kecapi sambil menyindir penonton), ayangan toloq
(dilagukan kisah/cerita romantis atau heroik yang sungguh-sungguh pernah rejadi),
ayangang tipalayo (lagu berisi kerinduan seseorang kepada kekasih hati), dan tuqdu
(tari).
h. Sistem Kekerabatan dan Pranata Sosial
1. Hubungan kekerabatan terjadi karena keturunan/hubungan darah dan
perkawinan. Kekerabatan karena keturunan “biya-biya” hubungan vertikal
dari moyang sampai cucu. Kekerabatan karena perkawinan biasa disebut
“sanganaq”. Sanganaq terjadi karena adanya “pettambengang” (menikah
dengan seseorang di luar garis vertikal).
2. Pranata sosial meliputi pappasang, sibaliparriq, sipamandaq, malaqbiq, dan
siriq.
a) Pappasang (pesan moral petuah leluhur Mandar) salah satu contoh
adalah Malai raqba buttu, malai ropoq langiq, naiyyah atonganan andai
mala lele artinya gunung bisa saja rubuh, langit bisa runtuh, tetapi
kebenaran dan keadialan tetap mesti diutarakan dan dipertahankan.
b) Sibaliparriq (bantu-membantu dalam segala sesuatu baik materil
maupun spirituil) tercipta adanya kemitrasejajaran, sumber daya wanita
yang sama dengan pria menuju kesejahteraan, kelanggengan sebuah
rumah tangga untuk memenuhi sandang, pangan, papan, maupun
kebutuhan sekunder. Nilai sibaliparriq masyarakat Mandar dipengaruhi
oleh faktor sosial budaya seperti tuntutan ekonomi, pedidikan, etos
kerja, dan motivasi kerja (Idham, 2005: 12).
c) Sipamandaq (saling menguatkan).
d) Malaqbiq (harkat dan kedudukan yang tinggi yang tercermin dari sikap
dan tindakan) contoh macoa loa (tutur kata yang sopan), tongang loa