Page 54 - BUKU BAHASA INDONESIA_BAB 1-5 KLS VIII_Clear
P. 54

tak ada yang lebih arif


                                                                                  dari hujan bulan Juni


                                                                   dibiarkannya yang tak terucapkan


                                                                        diserap akar pohon bunga itu





                      Perhatikan teks puisi ‘’Hujan Bulan Juni’’ tersebut. Teks puisi tersebut


                      memiliki unsur-unsur pembangun sebagai berikut.




                      a. Majas dan Irama





                     Majas


                        Majas (figurative language) adalah bahasa kias yang dipergunakan


                     untuk  menciptakan  kesan  tertentu  bagi  pendengar  atau  pembaca


                     puisi. Jenis-jenis majas antara lain ialah majas perbandingan, majas

                     pertentangan, majas perulangan, dan majas perumpamaan.






                         Pada  puisi  ‘’Hujan  Bulan  Juni’’  terdapat  dua  majas  dominan,


                     yaitu:


                     1.  Majas  personifikasi  adalah  majas  yang  membandingkan  benda-


                     benda  tidak  bernyawa  seolah-olah  memiliki  sifat  seperti  makhluk

                     hidup.  Dalam  puisi  itu  yang  dibandingkan  adalah  hujan.  Hujan


                     memiliki  sikap  tabah,  bijak,  dan  arif.  Sifat-sifat  itu  biasanya

                 Kegiatan 1.3
                 Kegiatan 1.3
                     dimiliki oleh manusia.
                     Kegiatan 1.3



                     2. Majas Paralelisme adalah majas perulangan yang tersusun dalam


                     baris  yang  berbeda.  Kata  yang  mengalami  perulangan  dalam  puisi


                     itu  adalah  tak  ada  yang  lebih.  Kata-kata  itu  berulang  pada  setiap

                     baitnya.






                     Irama (musikalitas)


                       Irama adalah alunan bunyi yang teratur dan berulang-ulang. Irama


                     berfungsi  untuk  memberi  jiwa  pada  kata-kata  dalam  sebuah  puisi


                     untuk  membangkitkan  emosi  tertentu  seperti  sedih,  kecewa,  marah,

                     rindu, dan bahagia saat kita mendengar atau membaca puisi.


                        Irama pada puisi ‘’Hujan Bulan Juni’’ harus diekspresikan dengan


                     lembut  sebagai  perwujudan  dari  rasa  kagum  dan  simpati.  Hal


                     tersebut  telihat  pada  kata-kata  pujian  yang  ditujukan  pada  puisi


                     ‘’Hujan Bulan Juni” yang bersikap tabah, bijak, dan arif.


                      b. Penggunaan Kata-Kata Konotasi




                         Kata konotasi adalah kata yang bermakna tidak sebenarnya atau kata yang


                      bermakna  kias.  Kata  itu  telah  mengalami  penambahan-penambahan,  baik


                      itu  berdasarkan  pengalaman,  kesan,  maupun  imajinasi,  dan  perasaan

                      penyair. Berikut ini kata-kata konotosi dalam puisi ‘’Hujan Bulan Juni’’.































                  47                                                                                                     Bahasa Indonesia | SMP/MTs Kelas VIII
   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59