Page 76 - PHB 2023-2024 FIX_merged
P. 76
dan penyesuaian diri dengan lingkungan. Konseling merupakan upaya bantuan yang diberikan
kepada seseorang supaya dia memperoleh konsep diri dan kepercayaan pada diri sendiri, untuk
dimanfaatkan olehnya dan memperbaiki tingkah lakunya pada masa yang akan datang. SD Islam
Al Azhar 38 Bantul memiliki layanan Psycho‐educative dan juga dibentuk tim BK yang terdiri
dari guru BK, guru agama dan relasi Psikolog.
Secara khusus, bimbingan dan konseling bertujuan untuk membantu peserta didik agar
dapat mencapai tujuan-tujuan perkembangannya yang meliputi aspek pribadi-sosial, aspek
belajar (akademik), karier. Sekolah juga memfasilitasi proses psikotes murid, terapi edukatif,
privat konseling untuk orang tua, konsultasi dengan psikolog *(sesuai dengan syarat dan
ketentuan yang berlaku), dan lainnya. Layanan psikologi disediakan untuk para murid SD Islam
Al Azhar 38 Bantul sesuai rujukan kepala sekolah atau tim BK dan diatur melalui mekanisme
dan prosedur tertentu.
Anak-anak zaman sekarang sudah sangat akrab dengan televisi, laptop, WhatsApp, SMS,
dan media sosial, mereka ada yang sulit fokus, ada yang memiliki hambatan dan lainya. Waspada
terhadap cyber bullying, waspada terhadap prilaku menyimpang anak, orang tua harus memiliki
rasa respect others terhadap support teacher di sekolah baik guru wali kelas, guru BK, Psikolog.
SD Islam Al Azhar 38 Bantul merupakan sekolah yang fokus pada penanaman karakter terutama
akhlakul karimah. Fenomena bullying pada anak akhir-akhir ini turut meresahkan.
Penanaman nilai-nilai karakter termasuk mengadakan seminar anti bullying yang bekerja
sama dengan Polsek Bantul. Adapun hal yang dapat dikatakan bullying di SD Islam Al Azhar 38
Bantul bila memenuhi ciri-ciri sebagai berikut:
1. Agregressive Actions
Ada perilaku agresif dari anak A kepada anak B sehingga membuat salah seorang diantara
merasa tertekan. Contoh diejek “jelek” secara agresif.
2. Unbalanced Strength
Kekuatan yang tidak seimbang antara satu anak dengan anak yang mengakibatkan salah
seorang diantaranya tertekan. Si anak yang merasa kuat dan hebat merasa menang melihat
temannya tidak bahagia.
3. Kepuasan
Seorang anak dikatakan melakukan bullying apabila ia merasa puas dan senang melihat
temannya sedih, menderita atau malu.
4. Repetition/Pengulangan
Seorang anak dapat benar-benar dikatakan melakukan bullying, apabila anak tersebut
selalu mengulangi perilakunya kepada temannya. Orang tua diharapkan sabar dan bekerja sama
dengan wali kelas, kepala sekolah dan psikolog untuk menyelesaikan masalah bullying. Orang
tua perlu memahami juga perbedaan bullying dengan social punishment/hukuman sekolah.
Apabila seorang anak merasa dijauhi teman-temannya, diejek temannya dan di kelas sendirian
karena perilakunya yang tidak sopan dan tidak menghargai temannya yang lain, maka itu
dinamakan social punishmaent. Orang tua dan wali kelas harus bekerja sama untuk mencari akar
masalah dan menemukan solusi. Perilaku anak yang mendapat social punishment harus dirubah.
Hal ini bertujuan anak yang sudah berubah sikapnya menjadi sopan dan menghargai teman-
temannya dapat diterima kembali di lingkungan sosialnya yaitu sekolah.
67