Page 23 - Majalah HIRULING
P. 23
BUDAYA GOTONG ROYONG (TOLONG-MENOLONG) PADA
MASYARAKAT SUKU BANGSA GORONTALO
Masyarakat suku bangsa Gorantalo sejak masa lampau telah mengenal sistem
gotong royong. Dalam perkembangannya sistem gotong royong ini bukan saja
pada kegiatan memenuhi kebutuhan hidup, akan tetapi sudah lebih luas lagi,
antara lain dalam membangun rumah, sarana ibadah, membangun/membuat
jalan, membuat fasilitas umum, kegiatan upacara, dan lain-lain.
Sifat gotong royong atau tolong-menolong pada suku bangsa Gorontalo
mempunyai beberapa istilah sebagai berikut:
Ambu ialah tolong menolong antara kelompok orang untuk kepentingan
bersama misalnya membuat jalan baru dan lain-lain.
Hileiya ialah tolong menolong apabila ada kedukaan. Orang-orang yang
datang ketempat kedukaan disamping menghibur, juga membawa
makanan dan tinggal beberapa hari. Mereka memasak makanan sehingga
yang berduka tidak perlu memasak lagi sehingga terhibur hatinya.
Huyula ialah tolong menolong yang hampir sama dengan ambu. Pada
huyula biasanya lebih banyak orang yang terlibat.
Tiayo ialah tolong menolong antara kelompok orang untuk mengerjakan
pekerjaan seseorang. Biasanya orang yang ditolong hanya menyediakan
makanan dan berkewajiban membalasnya bila orang yang pernah
menolongnya akan mengerjakan sesuatu pekerjaan pula. Misalnya pada
hari pertama membuat pondasi rumah.
Universitas Trunojoyo Madura| Fakultas Ilmu Pendidikan| PGSD