Page 25 - Teladan I Maninrori dan Karaeng Pattingaloang_Wena Wiraksih.pdf
P. 25
Baiklah. Agar kalian
Karaeng, apakah Karaeng semakin paham apa
mau membacakan contoh itu puisi, saya akan
puisi kepada kami? membacakan sebuah puisi
klasik dari Tiongkok.
Puisi ini karangan
Meng Jiao. Kalian
dengarkan dengan
Nyanyian Pengelana saksama, ya.
Jarum dan benang di tangan
ibunda, sedang menjahit baju
anaknya yang akan pergi jauh,
ketika menjelang si anak berangkat
jahitannya dirapatkan dan
dikuatkan dalam hatinya, ia was-
was anaknya tak cepat kembali.
Oh, siapa bilang secuil warna hijau
dari rumput kecil bisa membalas
budi cahaya matahari di sepanjang
musim semi?
Sekian …!
Baiklah, akan saya jelaskan,
tetapi terlebih dahulu,
Karaeng, bagaimana kalian duduk setengah
lingkaran agar kita bisa
puisi tadi membuat bergiliran membaca puisi
hati kita menjadi yang kalian tulis.
lembut?
19