Page 13 - Literasi sang Nakhoda_Kity Karenisa.pdf
P. 13
Begitulah kehidupanku.
Pada siang hari aku bekerja Pada malam Setelah lebih dari dua
menjadi anak pukat. hari aku belajar bulan bekerja, aku
salat dan mengambil hari libur.
mengaji, lalu
tidur di rumah
Engku Ismail.
Ini ada penganan kesukaan Apa
Ayah. Tidak banyak. Terima kasih, pekerjaanmu
Saleh. sekarang?
Menarik
pukat, Ayah.
Janganlah
Hmmm, apa tidak ada berlama-lama Pikirkanlah kata-
pekerjaan yang lain? menjadi tukang kata Ayah tadi.
pukat.
Baik, Ayah.
Saya pamit.
Mengapa, Assalamualaikum.
Ayah?
Belum
ada, Ayah.
Pekerjaan Waalaikumsalam.
itu tidak
menambah
akal budi.
7