Page 7 - 10 X_Genap Meneladani-Dakwah-Rasulullah-di-Makkah
P. 7

b.  Ajaran-Ajaran Pokok Rasulullah saw. di Mekah
                               1)  Aqidah
                                     Rasulullah saw. diutus oleh Allah Swt. untuk membawa ajaran
                                  tauĥid. Masyarakat Arab yang saat ia dilahirkan bahkan jauh sebelum
                                  ia lahir, hidup dalam praktik kemusyrikan. Ia sampaikan kepada kaum
                                  Quraisy bahwa Allah Swt. Maha Pencipta. Segala sesuatu di alam
                                  ini, langit, bumi, matahari, bintang­bintang, laut, gunung, manusia,
                                  hewan, tumbuhan,  batu­batuan,  air, api,  dan  lain  sebagainya itu
                                  merupakan ciptaan Allah  Swt. Karena itu, Allah  Swt. Mahakuasa
                                  atas segala sesuatu, sedangkan manusia  lemah tak  berdaya. Ia
                                  Mahaagung (Mulia),  sedangkan manusia  rendah  dan  hina.  Selain
                                  Maha Pencipta dan Mahakuasa, Ia pelihara seluruh makhluk­Nya dan
                                  Ia sediakan seluruh kebutuhannya, termasuk manusia. Selanjutnya,
                                  Nabi Muhammad saw. juga mengajarkan bahwa Allah Swt. itu Maha
                                  Mengetahui. Allah Swt. mengajarkan manusia berbagai macam ilmu
                                  pengetahuan  yang  tidak  diketahuinya  dan  cara  memperoleh  dan
                                  mengembangkan ilmu pengetahuan tersebut.
                                     Ajaran keimanan merupakan ajaran utama yang diembankan
                                  kepada Rasulullah  saw. yang bersumber kepada wahyu­wahyu
                                  Ilahi.  Banyak  sekali  ayat  al-Qur’ān yang memerintahkan beliau
                                  agar  menyampaikan keimanan sebagai pokok ajaran Islam yang
                                  sempurna.  Allah  Swt.  berfirman  yang  artinya:  “Katakanlah
                                  (Muhammad), “Dialah Allah Swt., Yang Maha Esa. Allah Swt. tempat
                                  meminta segala sesuatu. (Allah Swt.) tidak beranak dan tidak pula
                                  diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.” (Q.S.
                                  al-Ikhlaś/112:1-4)
                                     Ajaran tauĥid ini berbekas sangat dalam di hati Nabi dan para
                                  pengikutnya, sehingga menimbulkan keyakinan yang kuat, mapan,
                                  dan  tak tergoyahkan.  Dengan  keyakinan  ini,  para sahabat sangat
                                  percaya  bahwa  Allah  Swt.  tidak  akan  membiarkan  mereka  dalam
                                  kesulitan dan penderitaan. Dengan keyakinan ini  pula, mereka
                                  percaya bahwa Allah  Swt. akan memberikan kebahagiaan  hidup
                                  kepada mereka. Dengan keyakinan ini pula, para sahabat terbebas
                                  dari pengaruh kekayaan dan kesenangan duniawi. Dengan keyakinan
                                  ini pula, para sahabat mampu bersabar dan bertahan serta tetap
                                  berpegang  teguh  pada  agama  ketika  mereka  mendapatkan
                                  tantangan dan siksaan yang amat keji dari pemuka-pemuka Quraisy.
                                  Dengan keyakinan seperti ini pulalah, Nabi Muhammad saw. dapat
                                  mengatakan dengan mantap kepada Abu Ţalib, “Paman, demi Allah,
                                  kalaupun  mereka  meletakkan  matahari  di  tangan  kananku  dan
                                  rembulan di tangan kiriku agar aku meninggalkan tugas ini, sungguh
                                  tidak  akan  aku  tinggalkan.  Biarlah  nanti  Allah  Swt.  yang  akan






                                                            Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti            69
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12