Page 14 - E-Modul Sistem Peredaran Darah Manusia
P. 14
Disamping ciri-ciri tersebut, leukosit juga mempunyai sifat lain yaitu:
• Pergerakan seperti amoeba (berpindah posisi dengan cara menjulurkan
sitoplasmanya kearah yang dikehendaki)
• Khemotaksis, kemampuan untuk bergerak menuju ke tempat luka atau
inflamasi (peradangan)
• Fagositosis, yaitu kemampuan untuk memakan sel-sel mati atau benda-
benda asing
• Diapedisis, yaitu kemampuan untuk menembus kapiler menuju cairan
jaringan.
Sel darah putih secara garis besar dikelompokkan menjadi dua, yaitu
granulosit dan agranulosit. Pengelompokan ini didasarkan pada ada tidaknya
butiran pada sitoplasma di dalam selnya:
1) Granulosit: Granulosit berkembang dari sumsum tulang merah dan
memiliki butiran sitoplasma dengan fungsi yang berbeda. Granulosit terdiri
atas tiga macam sel, yaitu:
• Basofil
Basofil di dalam darah putih berjumlah sekitar 1%. Basofil berfungsi
mencegah penggumpalan di dalam pembuluh darah.
• Neutrofil
neutrophil merupakan jenis sel darah putih yang terbanyak yaitu sekitar
60%. Neutrofil berfungsi menyerang dan mematikan bakteri penyebab
penyakit yang masuk ke dalam tubuh, dengan cara menyelubunginya
dan melepaskan suatu zat yang mematikan bakteri.
• Eosinofil
Jumlah eosinofil dalam darah putih sekitar 5%. Eosinofil berfungsi
menyerang bakteri, membuang sisa sel yang rusak, dan mengatur
pelepasan zat kimia pada saat menyerang bakteri.
2) Agranulosit: Agranulosit berkembang dari jaringan limfoid dan tidak
memiliki butiran sitoplasma. Agranulosit terdiri atas limfosit dan monosit.
• Limfosit
Jumlah limfosit di dalam sel darah putih sekitar 20-30%. Limfosit
bertugas membentuk antibodi, yaitu sejenis protein yang berfungsi
memerangi kuman penyakit.
10
Modul Pembelajaran Biologi SMA Kelas XI

