Page 5 - PERTEMUAN 5
P. 5

2.  Jenis-jenis tenaga kerja
                       Tenaga kerja dapat dibagi berdasarkan sifat kerja dan  jenis keahlian :
                       a.  Tenaga kerja berdasarkan sifat kerja sebagai berikut .
                         1)  Tenaga kerja rohaniah (nonfisik), merupakan tenaga kerja yang dalam pekerjaannya lebih
                            banyek menggunakan proses pemikiran, gagasan, ide, dan sebagainya. Contoh : direktur,
                            konsultan, manjer.
                         2)  Tenaga  kerja  jasmaniah  (fisik),  adalah  tenaga  kerja  yang  melakukan  pekerjaannya
                            menggunakan tenaga fisik. Contoh : pekerja bangunan, sopir angkot, dan penyapu jalanan.
                       b.  Tenaga kerja berdasarkan keahlian (kompetensi) sebagai berikut.
                         1)  Tenaga  kerja  terdidik,  merupakan  tenaga  kerja  yang  mendapatkan  suatu  keahlian  pada
                             pada suatu bidang pengetahuan melalui sekolah atau pendidikan baik formal maupun non
                             formal. Contoh : pengacara, dokter, guru, dosen.
                         2)  Tenaga  kerja  terlatih,  merupakan  tenaga  kerja  yang  memiliki  keahlian  dalam  bidang
                             tertentu  yang  didapat  melalui  pengalaman  kerja.  Keahlian    dari  tenaga  kerja  terlatih  ini
                             umumnya tidak memerlukan  pendidikan karena yang diperlukan adalah latihan pekerjaan
                             tersebut secara berulang-ulang sampai bisa menguasainya. Contoh : sopir, tukang masak,
                             montir, dan pelukis.
                         3)  Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih, merupakan tenaga kerja  yang hanya bekerja
                             mengandalkan tenaga saja. Contoh : kuli, buruh, pembantu rumah tangga, sopir angkutan.
                   Berdasarkan hubungan dengan produk tenaga kerja di golongkan menjadi dua yaitu :
                         a.Tenaga kerja  langsung, yaitu tenaga kerja di pabrik yang secara lansung terlihat pada proses
                             produksi yang di kaitkan dengan biaya produksi pada barang yang di hasilkan. Contohnya
                             karyawan bidang produksi.
                         b.Tenaga kerja tidak langsung, yaitu tenaga kerja yang tidak terlibat lansung pada proses produksi
                              dan biayanya di kaitkan dengan biaya operasional pabrik. Contohnya bagian penjualan dan
                              periklanan.
               3. Masalah Ketenagakerjaan
                   Permasalahan Ketenagakerjaan di Indonesia Indonesia memiliki sumber daya alam dan sumber daya
                   manusia yang melimpah yang tentu saja menjadi modal pembangunan jika mampu dikelola dengan
                   baik dan benar.
                    Masalah ketenagakerjaan di Indonesia antara lain sebagai berikut.
                            a. Tingkat pengangguran yang tinggi.
                                  Pengangguran adalah penduduk yang tidak bekerja tetapi sedang mencari pekerjaan atau
                                  mempersiapkan suatu usaha baru atau penduduk yang tidak mencari pekerjaan karena
                                  merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan atau penduduk yang tidak mencari pekerjaan
                                  karena sudah diterima bekerja/mempunyai pekerjaan tetapi belum mulai bekerja.
                             b.Jumlah tenaga kerja yang tinggi tidak sebanding dengan jumlah angkatan  kerja atau
                                 kesempatan kerja yang tersedia.
                                 Makin tinggi jumlah penduduk semakin tinggi pula angkatan kerjanya, jika tidak diimbangi
                                 dengan lapangan kerja yang memadai maka pengangguran akan bertambah sehingga tingkat
                                 kesejahteraan menurun.
                             c.Kualitas tenaga kerja masih rendah sehingga mengurangi produktivitas dan terciptanya
                                pengangguran struktural. Beberapa dampak yang disebabkan oleh tingkat pendidikan dan
                                keterampilan angkatan kerja rendah:
                                      1) Tingkat pengangguran bertambah naik
                                      2) Proses produksi barang/jasa terhambat
                                      3) Tindak kriminalitas nai
                              d.Pengupahan yang belum mencapai upah minimum regional, system pengupahan yang di
                                  tetapkan pengusaha  berbeda dengan yang di inginkan oleh buruh.
                              e. Kesehatan dan keselamatan kerja yang masih belum merata , jaminan Kesehatan merupakan
                                   hal yang harus di perhatikan pihak pemberi kerja dan penerima kerja.
                              f.Outsourcing yang menimbulkan ketidak pastian masa kerja serta pengurangan hak yang
                                diterima tenaga kerja dari perusahaan tempat ia bekerja. Outsourcing adalah pengunaan tenaga
                                kerja dari luar perusahaan sendiri untuk melaksanakan tugas atau pekerjaan tertentu.
                             g.Pemutusan hubungan kerja  sepihak oleh sebuah perusahaan menimbulkan pengangguran
                                 besar- besaran.
                            h. Tenaga kerja Asing adalah atenaga kerja yang dating dari luar negeri untuk bekerja dalam
                                negeri.Maraknya tenaga kerja asing yang memiliki kompetensi lebih baik serta upah yang lebih
                                menyebabkan tenaga kerja dalam negeri akan kalah dalam persaingan ekonomi.
                            i. Tenaga kerja Indonesia .Masalah tenaga kerja di antaranya rendahnya kompetensi atau
                                kemampuan kerja tenaga kerja Indonesia.
                        Rangkuman
                        1. Permasalahan ketenagakerjaan di Indonesia:
                        • Tingkat pengangguran yang tinggi
                        • Jumlah angkatan kerja yang tinggi
                        • Rendahnya tingkat pendidikan dan keterampilan
                        • Penyebaran angkatan kerja yang tidak merata
                        • Perlindungan kesejahteraan tenaga kerja yang belum maksimal
   1   2   3   4   5   6