Page 15 - Putusnya Tali Persaudaraan
P. 15
“Dia sebenarnya anak angkat ibu, ditemukan sewaktu
kami mengembara. Ya, sebenarnya sangat berat bagi ibu,
akan menambah beban keluarga,” kata Tima dengan nada
mencemooh.
“Ah, tidak disangka. Sebenarnya dia itu anak siapa?”
jawab teman Tima ingin tahu.
“Kami juga tidak tahu, kami menemukan ketika ia
tengah menderita sakit.”
“Penyakit apa yang diderita?”
“Entahlah, tetapi sangat berbahaya.”
Mendengar cerita kakaknya, hati Numa serasa
teriris-iris. Begitu teman Tima pulang, Numa menanyakan
tentang cerita dirinya sebagai anak angkat ibunya dan
berpenyakitan.
“Ah, telingamu saja yang tuli, Numa. Aku sama sekali
tidak mengatakan demikian,” ujar Tima dengan sikap
bagaikan tidak bersalah.
“Aku mendengarnya, jelas sekali. Sangat jelas!” kata
Numa dengan air mata berlinang.
“ Akan tetapi, kau keliru mengartikannya! Tadi, aku
sama sekali tidak membicarakan engkau. Dengan teman-
temanku tadi, aku membicarakan masalah lain yang tidak
ada sangkut pautnya dengan dirimu.”
8