Page 45 - Si Kerongo
        P. 45
     kepalanya. Karena sinar matahari pada siang itu sangat
            terik, Kerongo menggunakan paha kijang tersebut sebagai
            peniding  (pelindung)  dirinya  dari  sengatan  matahari).
            Setelah berjalan cukup lama, akhirnya sampailah Kerongo
            di pondok ladang tetangganya. Kepada si empunya pondok,
            Kerongo mengutarakan maksudnya untuk meminta sedikit
            garam untuk memasak daging kijang hasil buruannya karena
            ibunya kehabisan garam.
                 “Permisi, aku ke sini disuruh ibuku untuk meminta
            sedikit garam karena ternyata garam kami habis sehingga
            kami tidak bisa memasak kijang hasil buruanku. Bisakah
            kalian memberikan sedikit garam kepadaku?” Kerongo
            berkata dengan kepolosannya. Ketika mendengar
            permintaan Kerongo, tetangganya tersenyum dan langsung
            mengambilkan garam untuk Kerongo.
                 “Tunggu sebentar, Kerongo. Aku akan mengambilkan
            garam untukmu,” kata tetangga pondoknya. “Ini garamnya
            Kerongo, berikanlah kepada ibumu!”
                 Setelah menerima garam, Kerongo langsung pulang
            sambil membawa paha kijangnya kembali dan tidak lupa
            mengucapkan terima kasih. Melihat Kerongo pulang dengan
            membawa paha kijangnya kembali, tetangga pondok yang
            dimintai garam terheran-heran. Namun, karena menyadari
            siapa Kerongo, mereka tersenyum-senyum sendiri. Mereka
                                          33
     	
