Page 45 - Ratna Komala dan Rumbia Ajaib
P. 45

Demikian pikir  putri. Ternyata  kakaknya pun menjalani

            hukuman itu dengan rasa tulus ikhlas sampai adiknya menjemput
            dan membebaskan dirinya. Hanya mereka berdua yang tidak mau
            berterus terang bahwa mereka berdua yang rendah hati itu adalah
            putra  Raja  Bikramasakti  dari  Kerajaan  Langkawi.  Menyesal  di
            kemudian hari tidak berguna. Ratna Komala hanya berdoa semoga
            semua baik-baik saja.

                    Alkisah di negeri Berangta Indra, putra Raja Digar Alam
            cukup lama  menderita  batin dan sulit berkomunikasi  dengan
            orang  lain.  Kawan-kawan Bikrama  Indra berdatangan ke istana
            menghibur pemuda  itu.  Akhirnya,  karena  rasa  jenuh  berada  di
            sangkar emas, Bikrama Indra merencanakan akan pergi merantau
            mencari  kekasihnya.  Namun,  Raja  Digar Alam  dan permaisuri

            khawatir melepas anak tunggalnya.

                    Akhirnya, setelah merenung, Raja Digar Alam pun merestui
            kepergian putranya dengan pesan, “Ingat, kau adalah satu-satunya
            ahli waris Kerajaan Berangta Indra. Ayah dan ibumu memohon jika
            sudah memperoleh ilmu yang kau inginkan, segera kembali lah ke
            istana dan berkabarlah selalu  ke  negeri  ini, Anakku!” demikian
            pesan ayahnya dan Bikrama Indra pun berjanji akan mematuhi
            nasihat orang tuanya.

                    Setelah  mempersiapkan  segala  sesuatunya,   pakaian
            dan  perbekalan  telah  tersedia.  Tidak  lupa  mereka  membawa

            perhiasan sebagai barang dagangan. Pada hari  kepergian putra
            Raja  Berangta Indra,  mereka  berpelukkan  dan meneteskan  air
            mata melepas kepergian putranya. Tujuan mereka berlayar ke ke
            Kerajaan Dentaloka.



                                         38
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50