Page 53 - Ratna Komala dan Rumbia Ajaib
P. 53

sudah  semakin  mendekat.  Sementara  itu,  Jani  Mardani  beserta
            Genta Sura dan Syah Barna berada dekat Lela Syaheran memimpin
            pasukan di garis depan. Mereka mengamuk dengan gagah berani
            sehingga pasukan musuh kewalahan. Meskipun sedikit ternyata
            mereka tangguh-tangguh. Melihat hal itu, Gordan Syah Dewa ikut
            memanahi prajurit Khairan Langkawi dari  ketinggian sehingga
            prajurit itu banyak yang tewas.


                    Lela Syaheran mengejek Gordan Syah Dewa, “Kalau  kau
            memang jantan, mari kita  bertempur!  Jangan main belakang,
            menculik seperti pencuri, untung aku tidak meringkusmu!”

                    Mendengar ejekan Lela Syaheran, raja angkara murka itu
            terpancing kemarahannya. Dengan keretanya, ia mendekati Lela
            Syaheran. Akan tetapi, pemuda itu dengan lincah menjauh. Syah
            Dewa mencoba memanahi Lela Syaheran bertubi-tubi, tetapi tidak

            satu pun anak panah itu mengenai Lela Syaheran. Raja Syah Dewa
            bertanya penasaran, “Siapa kau sebenarnya, menghalang-halangi
            aku bertemu dengan  Raja  Johan Syah?  Apakah engkau  juga
            menginginkan Ratna Komala sehingga rela mati demi cintamu?”
            ujar Syah Dewa.

                    Lela Syaheran pun terpancing kemarahannya. Ia membalas
            dengan membidikkan anak panah  gumarang  sakti  dan melesat
            tepat mengenai kereta kencana Gordan Syah Dewa. Kereta patah
            dan Gordan Syah Dewa terjungkal jatuh ke tanah. Lela Syaheran
            tertawa  terbahak-bahak  untuk  memancing  emosi lawannya.
            “Tidak perlu kereta, pakai saja kudamu!” teriak Lela Syahdewa.







                                         46
   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58