Page 12 - media e lkpd revisi sidang
P. 12
Clues
Seorang ahli fisika oseanografi Pusat Penelitian Laut Dalam (P2LD) Lembaga
Ilmu Pengetahuan (LIPI), Muhammad Fadli mengatakan dalam pengamatanya terhadap
pemansan global di Maluku, resiko dan dampaknya sudah nyata terlihat saat ini. Ia
mengatakan, Maluku memiliki pola hujan yang berbeda dibandingkan beberapa wilayah di
Indonesia. Pola hujan untuk wilayah Ambon dan Pulau Seram berbeda dibandingkan dengan
bagian Maluku Tenggara dan Barat Daya. Perubahan iklim akan mengubah pola hujan dan
sistem musim, beberapa wilayah akan mengalami peningkatan intensitas hujan dan
beberapa wilayah akan mengalami pengurangan intensitas hujan.
Dalam setahun terakhir, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Provinsi Maluku mencatat sejak awal tahun telah terjadi beberapa peristiwa bencana yang
dipicu oleh perubahan cuaca ekstrem. Pemerintah setempat bahkan pernah menetapkan
kota Ambon, kabupaten Maluku Tengah, pulau Buru dan Seram bagian Timur bahkan
berstatus darurat bencana. Penetapan status darurat bencana berdasarkan SK Gubernur
Maluku Murad Ismail pada 13 Juli 2021, karena banjir dan tanah longsor terjadi saat
intensitas curah hujan meninggi juga mengakibatkan jalan dan beberapa rumah rusak di
empat wilayah tersebut.
Efek dari perubahan cuaca dan intensitas hujan yang tidak menentu dan
terus terjadi dalam setahun terakhir cukup mengkhawatirkan masyarakat, terutama
mereka yang berada di wilayah bantaran kali dan sungai. Kepala Stasiun Klimatologi Seram
bagian Barat Bernadus Daniel mengatakan tingginya intensitas curah hujan yang terjadi di
wilayah Maluku setahun ini dipengaruhi oleh kejadian La Nina, fenomena alam yang
menyebabkan udara terasa lebih dingin atau mengalami curah hujan yang lebih tinggi. La
Nina merupakan salah satu pengendali iklim global yang mempengaruhi perubahan cuaca di
suatu wilayah. Kejadian La Nina juga mengakibatkan hujan lebih sering terjadi dari
biasanya.
2