Page 23 - MAJALAH MATTIROMATAE
P. 23
“Saya selalu mengajak orang menurutnya segala potensi yang berdatangan menentenng beragam
datang ke Pulau Gondong Bali. ada di desa tak akan bisa dikelola makanan kerumahnya.
Kami punya pulau yang indah, dengan baik jika masyarakat “Saya dilarang keluar rumah,
pasir putih, beragam kuliner tak punya kepercayaan diri disuruh tenang. Mereka bilang
laut dan tentu saja masyarakat membangun desanya. makanan minuman itu persiapan
yang selalu terbuka untuk tamu,” “Bagi saya, masyarakat harus syukuran kemenangan saya,
ucapnya. berdaya. Dan itu tak mungkin padahal pencoblosan saja belum,”
Kades yang sangat mencintai kalau mentalnya tak diperbaiki. ujarnya.
PSM Makassar ini menegaskan, Sayang potensi laut yang ada saat “Orang-orang yang bawa
saat ini tugasnya bukan hanya ini kalau nantinya yang mengelola makan itu samaji saya, miskin
membangun fisik semata tapi juga bukan kami,” akunya. juga. Tapi mereka menolak uang
membangun mental masyarakat dari calon lain. Katanya kalau
desa menjadi lebih maju dan Dibesarkan Ibu Penjual Roti orang susah bersatu pasti menang,”
memiliki daya saing. Karena kata Rizal.
Rizal menjalani masa kecil Benar, rakyat bersatu tak bisa
dengan kucuran keringat dan dikalahkan. Hari pencoblosan tiba
tangan dingin ibunya. Bapaknya, dan hasilnya lelaki berkulit gelap
Muhammad Idris sudah lebih dengan tinggi badan pas-pasan ini
dulu dipanggil Yang Maha Kuasa. terpilih. Tak ada letusan kembang
Mata kecilnya yang bulat melihat api, petasan atau tawa riang
ibunya seorang diri mengaduk pendukung.
adonan roti untuk di jual. Ia besar Masyarakat larut dalam tangis
dan sekolah hingga sarjana dari haru, antara percaya dengan tidak
jualan roti mamanya. anak lelaki tanpa ayah dan ibu
“Dia perempuan kuat, penjual roti yang berapa tahun
membesarkan kami delapan orang lalu berlari-lari dipinggir pantai
bersaudara dari jual roti. Saya telanjang dada tak beralas kaki itu
dengan tiga saudara saya yang lain kini menjadi kepala desa mereka.
sarjana dari keringat mama, masih Harapan rakyat kini bergelayut
ada tiga orang sekarang yang dipundaknya. Tanggung jawabnya
sudah SMA,” ucapnya. kini bukan sekadar mengurus KTP
Menghadapi pilkades, ia dan KK saja, tapi mewujudkan
sempat ragu. Alumni Sekolah masyarakat Desa Mttiro matae
TInggi Agama Islam DDI ini menjadi lebih baik.
meminta pendapat istrinya,
Syamsinar yang juga ragu.
“Mamanya Alya (panggilannya Nama : Rizal Idris, S.PdI
untuk istrinya) bilang mari berdoa TTL : Pulau Gondong Bali, 19 juli 1985
saja, minta yang terbaik sama Istri : Syamsinar, S.Pd.I
Allah. Kalaupun kamu kalah, Anak :
berarti itulah yang terbaik,” • Alya Mukhbita Rizal
imbuhnya. • Adiba Khanza Azzarah
Ia mengisahkan, Berpolitik • Adifa khanza Azzarah
dizaman sekarang, visi misi diatas Pengalaman organisasi :
kertas kadang menjadi pelengkap • Komite Nasional Pemuda Indonesia
saja, pemilih menunggu uang. (KNPI)
Pemilih bukan menanyakan siapa • Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)
dan apa, mereka bertanya :berapa? • Himpunan Mahasiswa Kepulauan
Tapi hal itu tidak berlaku bagi (HIMAKAP)
pemilihnya di Pulau Gondong Bali. • Jaringan Masyarakat Peduli
Dihari-hari jelang H pencoblosan Pangkep (JMP2)
saat calon lain mulai merayu • Forum Pemuda Pelajar Tupabbiring
pemilih, ia menyaksikan (FORMAT)
perempuan-perempuan pulau • Jaringan Masyarakat Tupabbiring
dengan sarung tanpa alas kaki (JANGKAR)
EDISI I 2021 kareba mattiro matae 23