Page 32 - Naskah E-Module Sistem Reproduksi Manusia Terintegrasi Sains-Islam_Neat
P. 32

pembentukan  dan  pematangan  folikel  menjadi  ovum,  proses  ovulasi  sintesis  dan
                      sekresi hormon steroid (estrogen dan progesteron). Ovarium terdiri dari korteks ovari

                      dan medula ovari.
                   C.  Hormon reproduksi wanita

                        Hormon yang terdapat dalam sistem reproduksi manusia mampu mempengaruhi

                  seksualitas dan kesuburan pria dan wanita. Hormon reproduksi manusia berperan penting
                  dalam mendukung kinerja organ seksual, menjaga kesehatan seksual, dan melangsungkan

                  proses pembuahan (kehamilan). Estrogen memiliki makna yakni “pembangkit aktivitas
                  seksual” yang mirip dengan hormon testosteron. Ketika kadar estrogen meningkat selama

                  masa pubertas mereka akan memberikan dua efek pada sistem reproduksi:
                      1)  Meningkatkan oogenesis dan pertumbuhan folikel di ovarium

                      2)  Memberikan efek anabolik pada saluran reproduksi pria


                        Akibatnya, tuba fallopi, uterus (rahim) dan vagina mulai melakukan pembesaran
                  serta penyesuaian fungsi lebih yang siap mendukung kehamilan. Tuba fallopi dan uterus

                  menunjukkan  peningkatan  mortilitas,  penebalan  mukosa  vagina,  dan  genital  ekternal
                  yang matang. Estrogen mendukung percepatan pertumbuhan masa pubertas perempuan

                  daripada anak laki-laki antara usia 11 hingga 12 tahun. Perumbuhan yang lebih cepat atau

                  berumur pendek diakibatkan peningkatan kadar  esterogen  yang menyebabkan epifisis
                  tulang panjang menutup lebih cepat dan perempuan mencapai tinggi maksimal antara 13

                  dan  15  tahun.  Pertumbuhan  agresif  anak  laki-laki  berbanding  terbalik  dengan  anak
                  perempuan yakni peningkatan kadar esterogen berlajut antara usia 15 hingga 19 tahun.

                  Karakteristik seks sekunder yang diinduksi estrogen pada wanita dilihat dari munculnya

                  tanda-tanda seperti berikut:
                        Perkembangan payudara

                        Penimbunan lemak subkutan meningkat (pinggul dan payudara)

                        Perkembangan panggul yang lebih besar dan ringan (adaptasi untuk persalinan)
                        Munculnya rambut pada kemaluan dan ketiak

                      Hormon estrogen juga berperan dalam mengatur suasana hati (mood), proses penuaan,
                  dan  proses  keluarnya  ASI  setelah  persalinan.  Apabila  hormon  estrogen  mengalami

                  penurunan dapat memicu berbagai gangguan seperti menstruasi yang tidak teratur, vagina

                  kering, menopause, suasana hati yang kurang baik, serta osteoporosis pada wanita yang
                  lanjut usia.




   BIOLOGI | UNIVERSITAS NEGERI MALANG | E-module Sistem Reproduksi Manusia
                                                                                                           34
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37