Page 5 - 05. RENCANA PROGRAM KERJA BUMDESA 2021
P. 5
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Organisasi Ekonomi Pedesaan menjadi bagian penting sekaligius masih menjadi
titik lemah dalam rangka mendukung penguatan ekonomi pedesaan. Oleh karenanya di
perlukan upaya sistematis untuk mendorong organisasi/lembaga ini agar mampu mengelola
aset ekonomi strategis di Desa sekaligus menggembangkan jaringan ekonomi demi
menigkatkan daya saing ekonomi pedesaan. Dalam konteks demikian, BUM Desa pada
dasarnya merupakan bentuk konsolidasi atau penguatan terhadap lembaga-lembaga
ekonomi Desa. Beberapa agenda yang bisa di lakukan antara lain; pengembanggan
kemapuan SDM sehingga mampu memberikan nilai tambah dalam pengelolaan aset
ekonomi Desa, mengintregasikan produk-produk ekonomi pedesaan sehingga memiliki
posisi nilai tawar baik dalam jaringan pasar, mewujudkan sekala ekonomi kompetitif
terhadap usaha ekonomi yang di kembangkan, menguatkan kelembaggan ekonomi Desa,
menggembangkan unsur pendukung seperti perkreditan mikro, informasi pasar, dukungan
teknologi dan manajemen, prasarana ekonomi, jaringan komunikasi dan digitalisasi Desa
maupun dukungan pembinaan dan regulasi.
BUM Desa merupakan instrumen pendayagunan ekonomi lokal dengan berbgai
ragam jenis potensi. Pendayagunaan potensi ini terutama bertujuan untuk peningkatan
kesejahtraaan ekonomi warga Desa melalui pengembanggan usaha ekonomi mereka.
Disamping itu, keberadaaan BUM Desa juga memberikan sumbangan bagi peningkatan
sumber Pendapatan Asli Desa yang memungkinkan Desa mampu melaksanakan
pembangunan dan peningkatan kesejahtraan rakyat secara optimal.
Memperhatikan beberapa hal tersebut di atas, maka Desa Pager pada tanggal 05
Mei 2021 mendirikan Badan Usaha Milik Desa atau yang sering di sebut BUM Desa dan di
beri nama SENDANG WIRO PRENGGO. Dengan didirikannya BUM Desa SENDANG
WIRO PRENGGO tersebut kedepannya di harapkan mampu memanfaatkan potensi dan
aset Desa untuk membangun kesejahtraan warga Desa Pager, karena bukan lagi program
“topdown” atau paket program dari pemerintah daerah atau pusat, melainkan
pembanggunan Desa yang di gerakkan oleh kekuatan warga.
Pada awal pendirian BUM Desa SENDANG WIRO PRENGGO bermodalkan Rp.
265.000.000,- dari penyertaan Modal Pemerintah Desa Pager Senilai Rp. 150.000.000
serta Bantuan Keuangan Provinsi Rp. 115.000.000,-. Walaupun dengan modal yang belum
bisa di katakan besar untuk sebuah badan usaha bukan berarti BUM Desa ini akan mandul,
melainkan mampu berkembang dengan pesat. Hal ini dibuktikan dengan berkembangnya
1